Suara.com - Komika Yudha Keling mengutarakan ekspresi kekesalan terhadap konten TikToker Irwan Prasetyo soal wacana Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.
Seperti diketahui, Irwan Prasetyo sedang viral karena terang-terangan mendukung kenaikan PPN menjadi 12 persen. Dalam opininya, dia menilai kenaikan PPN mampu mendobrak pembangunan infrastuktur di Indonesia.
Menurut Yudha Keling, ada beberapa kejanggalan dalam opini Irwan Prasetyo yang menyetujui kenaikan PPN.
"Ada konten kreator domisilinya di luar Indonesia, tiba-tiba bikin video setuju banget sama PPN 12 persen. Lah kok bisa?" ujar Yudha Keling.
Baca Juga: Profil Bayu Wibowo, Komika Banjir Kritikan Usai Roasting Jirayut
Salah satu di antaranya, ungkap Yudha Keling, adalah komparasi yang dipakai Irwan Prasetyo. Dia menilai, pembanding yang dipakai sang TikToker dalam beropini tidak relevan.
"Yang dijadiin argumen karena katanya udah kenyang bayar pajak 30 persen di Amerika dan 40 persen di Jerman. Tapi kan itu pajak penghasilan. Pajak penghasilan kok dibandingin sama PPN?" sambung Yudha Keling.
Tidak hanya itu, lanjut Yudha Keling, Irwan Prasetyo juga menyesatkan karena menggunakan potongan video Tom Lembong yang tidak relevan sebagai bagian dari argumentasinya.
"Udah gitu ambil potongan video Tom Lembong untuk dukung argumen, padahal itu lagi bahas hal yang berbeda," ucap Yudha Keling.
Oleh karena itu, Yudha Keling melontarkan kritik menohok atas sejumlah kejanggalan opini dari Irwan Prasetyo.
Baca Juga: Roasting Jirayut dengan Sebutan 'Banci Thailand', Komika Bayu Wibowo Banjir Kritikan
"Lah kok bisa jadi buzzer?" kata Yudha Keling, dikutip dari akun @yudhakhel pada Jumat (27/12/2024).
Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam.
"Ingin menghina orangnya, tapi ada rumor kalau dia nge-buzzer karena orangtuanya sakit parah," tulis seorang netizen.
"Nggak bayar PPH dan PPN di Indonesia, tapi dukung PPN di Indonesia. Lah kok bisa?" kata netizen lain.
"Bang udah, bang. Doi kelamaan hidup di luar negeri, jadi gak ngerasain apa yang kita rasakan di Konoha," ungkap lainnya.