Suara.com - Sosok istri muda Pak Tarno, Dewi sedang mendapat sorotan gara-gara cerita istri tua sang pesulap, Sariyah. Sariyah menuding Dewi sebagai penyebab Pak Tarno memilih pergi dari kediamannya.
Hubungan Sariyah dan Dewi pun diklaim kurang baik. Sariyah menuding Dewi sebagai dalang di balik penyebab Pak Tarno masih berjualan selama proses pemulihan dari stroke.
Cerita Sariyah pun dibantah pihak Pak Tarno. Kepada Suara.com, Slamet Tattoo selaku sahabat sekaligus manajer Pak Tarno menyebut ada sosok lain yang menjauhkan sang pesulap dari istri tuanya.
Baca Juga: Kondisi Pak Tarno Memprihatinkan, Istri Pertama Beberkan Fakta Mengejutkan!
“Wa Hadi itu yang minta, kakak sepupunya,” ungkap Slamet Tattoo di kawasan Warakas, Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Sariyah, disebut Slamet, lebih sering membawa pengaruh buruk ke Pak Tarno.
“Istrinya itu kalau setiap telepon marah-marah terus. Makanya diblokir,” kisah Slamet Tattoo.
Dikhawatirkan, keberadaan Sariyah malah membebani pikiran Pak Tarno dan berpengaruh ke kondisi kesehatannya. Pernah dalam satu momen, pemilik nama asli Sutarno sempat sulit bicara lagi gara-gara memikirkan masalah yang kelewat rumit.
“Takut bikin Pak Tarno drop lagi. Pak Tarno itu kalau stres, bisa kayak pelo lagi. Biasanya itu kalau keinget sama yang bikin jengkel,” ujar Slamet Tattoo.
Baca Juga: Beda Adab Raffi Ahmad vs Ria Ricis Saat Bantu Pak Tarno, Sampai Harus Intimidasi Wartawan
Slamet Tattoo sendiri mengaku sudah sering mengingatkan Pak Tarno untuk tidak perlu memikirkan hal-hal yang membuatnya pusing. Ia percaya, Pak Tarno bisa hidup lebih bahagia dengan keluarga yang mendampinginya saat ini.
“Kalau Pak Tarno udah nggak suka sama ini, sama itu, buang. Ngapain buat beban ditampung di pikiran?” kata Slamet Tattoo.
“Hidup enak aja. Apalagi ada Mbak Dewi, ada Bu Lisa juga,” imbuh lelaki yang sudah belasan tahun bekerja bersama Pak Tarno itu.
Sariyah pun sebelumnya juga dituding sebagai salah satu penyebab Pak Tarno terserang stroke lagi. Oleh Slamet Tattoo, Sariyah disebut tidak mau mengantar Pak Tarno berobat saat awal tanda-tanda stroke mulai muncul.
“Saya minta anter Pak Tarno ke rumah sakit yang ada di Koja, nggak mau. Saya minta BPJS sama KTP juga nggak mau,” beber Slamet Tattoo.