Suara.com - Nasib malang menimpa pesulap legendaris Pak Tarno, yang dulu dikenal luas dengan nama Master Tarno. Kini, pria yang pernah berjaya di dunia hiburan itu harus menghadapi kenyataan pahit setelah terserang stroke. Untuk bertahan hidup, Pak Tarno kini berjualan ikan cupang dan aneka mainan di depan sekolah dasar.
Dalam unggahan di akun TikTok @/the.master028, suasana kontrakan sempit yang menjadi tempat tinggal Pak Tarno dan istrinya, Dewi, terlihat jelas.
Ruangan kecil itu menjadi tempat tidur, memasak, hingga menyimpan barang-barang pribadi mereka. "Dibantu, ya, bimsalabim, jadi apa? Prok-prok-prok!" adalah kalimat khasnya yang kini hanya tinggal kenangan di tengah perjuangan hidup yang serba sederhana.
Di masa kejayaannya, Pak Tarno sempat mengungkapkan bahwa dirinya memiliki rumah, mobil, dan penghasilan hingga Rp25 juta sekali tampil.
Namun, segalanya berubah setelah stroke menyerang tubuhnya, memaksanya duduk di kursi roda. Tak ada lagi panggung besar, hanya tenda kecil tempatnya menjual dagangan.
Lahir pada 12 Mei 1950, Sutarno alias Pak Tarno kini berusia 74 tahun. Dia memulai karier sebagai pesulap keliling sebelum menjadi bintang di ajang pencarian bakat The Master pada 2009.
Meski tak keluar sebagai juara, gelar "Master of Traditional Magic" dari Deddy Corbuzier menjadi tonggak kariernya di dunia hiburan.
Gaya sulapnya yang penuh humor sukses mencuri perhatian publik, membuatnya menjadi ikon pesulap tradisional Indonesia.
Sebelum dikenal luas, Pak Tarno menjalani hidup sebagai penjual martabak keliling. Trik sulapnya digunakan untuk menarik perhatian anak-anak agar membeli dagangannya.
Perjalanan hidupnya penuh warna, dari seorang penjual martabak hingga menjadi pesulap, komedian, dan presenter yang sukses di layar kaca. Selain itu, ia juga pernah menikah sebanyak 10 kali.
Kini, meski harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk kesehatan, Pak Tarno tetap dikenal sebagai sosok yang tak kenal menyerah.