Suara.com - Habib Jafar Al Hadar ngonten bareng Pendeta Marcel dalam rangka memeriahkan momen Natal tahun ini. Bentuk toleransi Habib Jafar terlihat saat dia mengunjungi kediaman Pendeta Marcel.
Tidak hanya menjalin silaturahmi, Habib Jafar juga terlihat sudah mempersiapkan oleh-oleh untuk pendeta yang terkenal saat momen war takjil tahun lalu.
“Mau air Zamzam nggak? Jadi saya tuh di rumah punya stok air Zamzam,” kata Habib Jafar dikutip dari kanal YouTube Jeda Nulis pada Rabu (25/12/2024)
Melihat oleh-oleh air Zamzam, Pendeta Marcel spontan bertanya apakah dia akan auto-login ketika minum air Zamzam tersebut.
Baca Juga: Hadiri Pertemuan Paus Fransiskus, Habib Jafar Ungkap Alasan Pilih Naik Ojek Online: Malu
“Kita kalau dibaptis kepercik kan login tuh, kalau air Zamzam minum ke-login nggak?” taya Pendeta Marcel.
Habib Jafar lalu menjelaskan bahwa minum air Zamzam bukan berarti seseorang otomatis masuk Islam. Dia juga menjelaskan bahwa banyak manfaat dari air Zamzam.
“Enggak. Karena kalau air Zamzam dalam tradisi Islam ada keberkahannya karena Nabi Muhammad meminum air Zamzam, dan nabi katakan di air Zamzam itu ada energi fisik kalau kita dehidrasi minum bagus,” kata Habib Jafar.
“Kemudian yang kedua juga ada syifa, syifa itu artinya obat,” ujarnya menyambung.
Tidak hanya membawa Zamzam, Habib Jafar juga membawa oleh-oleh parfum yang sangat spesial. Parfum tersebut ternyata dibeli langsung dari Tanah Suci dan memiliki aroma khas Kabah.
Baca Juga: Kagum Sejak Lama, Habib Jafar Ternyata Minta Diundang Langsung Agar Bisa Bertemu Paus Fransiskus
“Sama ini yang kedua saya ada hadiah, saya dapat ini parfum. Ini aroma Kabah,” ucap Habib.
Mendapatkan hadiah spesial tersebut, Pendeta Marcel terlihat antusias. “Saya penasaran nih aromanya apa,” ujarnya.
Meskipun ada larangan bagi umat muslim untuk mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristen, Habib Jafar mengimbau agar siapapun tidak kehilangan kreativitas untuk menunjukkan toleransi kepada umat agama lain.
“Tapi kita nggak boleh kehilangan ide atau kreativitas untuk menunjukkan toleransi dan kebersamaan kita di tengah perbedaan agama,” ujarnya.
“Yang pasti tidak dilarang dalam Islam itu adalah bersilaturahmi, kemudian yang kedua adalah berbagi hadiah,” kata Habib Jafar menambahkan.
Bahkan Nabi Muhammad juga pernah menerima hadiah dari umat non muslim lainnya. Begitu juga Sayyidina Umar yang pernah memberikan hadiah kepada umat agama lain.
“Karena nabi juga pernah menerima hadiah dari raja-raja non muslim dan termasuk Salman Al Farisi ketika belum menjadi Islam,” kata Habib Jafar.
“Sayyidina Umar juga pernah memberi kepada saudaranya yang non muslim, bahkan dalam Al Quran dalam berbagai ayat, tidak satu ayat kita diperintahkan untuk berbuat baik dengan siapapun, termasuk yang berbeda agama,” terang Habib Jafar.
Kontributor : Rizka Utami