Suara.com - Manajer Pak Tarno, Slamet Tattoo mengungkap cerita baru di balik kisah sang pesulap yang kini menyambung hidup dengan berjualan mainan dan ikan cupang. Kepada Suara.com, Slamet menyebut pemilik nama asli Sutarno sebenarnya sudah berjualan sejak sebelum viral di media sosial.
"Dari sebelum sakit juga udah berjualan sebenernya," ungkap Slamet di kediaman Pak Tarno di kawasan Warakas, Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Sebelum aktif jadi pesulap, Pak Tarno memang sudah terbiasa menyambung hidup lewat berdagang. Barang apa saja yang berpeluang menghasilkan pundi-pundi Rupiah pernah dijualnya.
Baca Juga: Siapa yang Pegang Uang Pak Tarno? Berkali-kali Ditipu Orang hingga Kini Jualan Ikan
"Kan dari sebelum ikut The Master juga udah jualan keliling. Dari gorengan, minyak, apa pun," beber Slamet Tattoo.
Keinginan berdagang pun datang dari Pak Tarno sendiri. Meski masih dalam proses pemulihan usai terserang stroke, Pak Tarno tak mau cuma berdiam diri di rumah menunggu uluran tangan orang lain.
"Emang kemauannya Pak Tarno sendiri. Buat biaya hidup, buat bayar kontrakan yang ini, buat kontrakan istri yang satu lagi, buat makan sehari-hari. Emang kan nggak bisa diem orangnya dari dulu," jelas Slamet Tattoo.
Kondisi keuangan Pak Tarno, disebut Slamet Tattoo, juga tidak sememprihatinkan asumsi orang-orang. Tak jarang, dagangan Pak Tarno laris terjual saat membuka lapak di depan sekolah.
"Alhamdulillah, dari dulu sudah laris. Banyak kok dapat rezeki dari dagang di sekolah-sekolah. Kan suka pindah-pindah juga dari sekolah satu ke sekolah lain," papar Slamet Tattoo, yang sering mengantar Pak Tarno dan istrinya, Dewi untuk berjualan.
Baca Juga: Kondisi Rumah Istri Pertama Pak Tarno Memprihatinkan, Atap Bocor dan Toilet Mampet
Slamet Tattoo pun sempat menunjukkan salah satu dagangan Pak Tarno yang paling laris, yakni berbagai jenis ikan seperti cupang hingga gabus dan lele.
"Ini kayak ikan ini, saya setiap hari selalu ambil stok baru," ucap Slamet Tattoo.
Sebagaimana diketahui, Pak Tarno mulai viral setelah kedapatan berjualan mainan di depan SDN Semper Barat 01, Cilincing, Jakarta. Banyak yang mempertanyakan di mana peran keluarga Pak Tarno, karena sampai masih harus berjualan di tengah pemulihan pasca stroke.