Dengan begitu, Koh Dennis Lim bukanlah seorang mualaf. Dia adalah muslim sejak lahir mengikuti agama kedua orang tuanya. Hanya memang, Dennis mengaku saat itu belum menjalankan syariat Islam sepenuhnya.
Apalagi di masa kecilnya, Dennis tinggal bersama sang nenek. Mau tak mau ia masih mengikuti tradisi sang nenek, salah satunya makan babi. Dia juga sekolah di sekolah Katolik.
Ayah Dennis Lim memutuskan pindah ke Bogor, Jawa Barat. Di Kota Hujan itu, ayah Dennis membuka usaha perjudian kasino. Lama kelamaan bisnis sang ayah bangkrut. Sebagai anak pertama, Dennis Lim menggantikan peran sang ayah, mencari nafkah untuk keluarga.
Dia akhirnya bekerja di perusahaan kasino di Thailand. Walau mendapat banyak uang, Dennis merasa hidupnya tidak tenang. Sampai suatu saat ia mendengar ceramah Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym. Dakwah Aa Gym yang menyejukkan menyentuh hati Dennis.
Akhirnya ia memutuskan untuk bertobat. Dennis lalu menimba ilmu agama di Pondok Pesantren Daarut Tauhid, asuhan Aa Gym.