Pandangan Habib Umar Bin Hafidz Soal Ucapan Selamat Natal, Lebih Mirip Gus Miftah atau UAS?

Selasa, 24 Desember 2024 | 20:15 WIB
Pandangan Habib Umar Bin Hafidz Soal Ucapan Selamat Natal, Lebih Mirip Gus Miftah atau UAS?
Habib Umar bin Hafidz (instagram/habibumar.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ulama karismatik asal Yaman, Habib Umar Bin Hafidz sempat menjelaskan aturan mengucapkan selamat Natal untuk umat Kristiani. 

Habib Umar mengatakan mengucapkan selamat di hari besar Umat Kristiani tersebut tak masalah, asalkan tak ikut merayakannya. 

"Pembicaraan tentang mengucapkan selamat untuk orang kafir dan lainnya selama di dalamnya tidak ada peniruan, tidak ikut serta dengan mereka, tidak mengucapkan kalimat yang tidak diterima oleh syariat, maka di dalamnya tidak ada yang melanggar perintah Allah," kata Habib Umar seperti di dalam video yang dibagikan ulang akun TikTok @ahmad.qusyairi1.

Habib Umar melarang keras umat Islam menghadiri perayaan Natal. Terlebih di dalam perayaan ada hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam.

Baca Juga: Beda Hadiah Aisar Khaled dan Thariq Halilintar untuk Ibu Fuji, Ada yang Kasih Emas

"Jika perayaan diadakan dengan mengerjakan yang haram, maka ini tidak diperbolehkan. Namun tidak jika bergembira dengan kelahiran Nabi Isa dan pada hari itu ia mengadakan hari peringatan," ujar dia.

Habib Umar mengatakan tiap Muslim tak boleh menghadiri perayaan Natal atau semacamnya yang mana menempatkan Nabi Isa sebagai Tuhan.

Habib Umar Bin Hafidz (instagram/habibumar.id)

Habib Umar Bin Hafidz (instagram/habibumar.id)

"Ada asasnya dalam menghadiri perayaan itu. Haram hukumnya menghadiri perayaan atau perkumpulan yang ada minuman keras. Apalagi jika di dalamnya ada kemusyrikan, penyebutan lafaz yang menuhankan Nabi Isa," ujar Habib Umar.

Bahkan, Habib Umar mengatakan seseorang Muslim bisa dikatakan kafir bila menyetujui kekufuran dalam acara tersebut.

Baca Juga: Singgung Klaim Geni Faruk Soal Thariq Halilintar Haji 2 Bulan di Acara TV, Saaih Halilintar Sukses Bikin Ngakak

"Dan jika ia menyetujui kekufuran itu, maka ia pun menjadi kafir. Jika ia menyetujui perbuatan yang disepakati keharamannya, maka menjadi kafir," ujarnya.

Karena itu, Habib Umar mengatakan lebih baik tak menghadiri acara tersebut dan memberikan ucapan selamat Natal dengan bahasa yang tepat sesuai syariat agama Islam.

"Jika ia menghadirinya meski tidak menyetujuinya, maka kami katakan Anda telah melakukan kemungkaran besar di dalam syariat. Jika ia tidak menghadiri perayaannya, namun mengucapkan kalimat untuk memberikan rasa senang dan kata-katanya harus tepat," kata Habib Umar. 

Video ini dikomentari netizen. Banyak yang menyimpulkan bahwa Habib Umar mengajarkan umat Muslim agar lebih baik mengucapkan selamat atas kelahiran Nabi Isa, bukan selamat Natal. 

"Intinya yang beliau ucapkan selamat atas kelahiran Nabi Isa bin Maryam, bukan anak Tuhan," kata @samsung**.

Sebelumnya, padangan para ulama, termasuk di Indonesia soal memberi ucapan selamat Natal  menjadi sorotan. 

Gus Miftah misalnya yang menghukumi memberi ucapan selamat Natal sama sekali tak masalah karena sebagai bentuk toleransi. Dia mengatakan, individu Muslim tak otomatis murtad usai mengucapkan selamat Natal. 

Sementara Ustaz Abdul Somad (UAS) tegas menghukumi haram mengucapkan selamat Natal. Pasalnya, mengucapkan sama saja meyakini Yesus adalah Tuhan seperti yang dipegang umat Islam. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI