Suara.com - Aktivis sekaligus pekerja seni Inayah Wahid secara tidak langsung memberi teguran kepada pendakwah Gus Miftah yang sempat viral karena menghina pedagang es teh dan sinden senior Yati Pesek.
Secara tegas, Inayah Wahid mengatakan bahwa seorang guru atau pendakwah tidak menghina fisik orang lain. Terlebih hal itu terjadi di depan para jemaah.
Bagi pemilik nama lengkap Inayah Wulandari Wahid ini, sikap seorang guru seharusnya bisa mencontohkan hal-hal yang baik sesuai dengan singkatannya yakni "digugu" atau dipatuhi dan "ditiru" atau dicontoh.
"Aku cuma mau ngingetin, apalagi pengajian, apalagi digugu dan ditiru itu berarti ngomongnya harus baik. Enggak boleh ngata-ngatain orang," kata Inayah, saat Haul ke-15 Gus Dur, 21 Desember 2024 lalu.
Kemudian, Inayah terang-terangan menyebut nama Yati Pesek yang dihina oleh Gus Miftah dalam acara wayang sekitar dua tahun lalu.
Momen Gus Miftah hina Yati Pesek memang viral lagi di media sosial usai kasus pendiri Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta itu mengolok-olok seorang penjual es teh di acara pengajian.
"Masa pelawak legendaris seperti Bude Yati Pesek ya dikata-katain. Kan enggak elok ya, enggak baik. Enggak boleh," tutur Inayah.
Supaya suasana tidak tegang, Inayah Wahid pun menambahkan guyonan di tengah-tengah nasihatnya itu.
"Kan kalian juga paham ya, Bude Yati Pesek itu peseknya kan cosplay. Kalian enggak lihat, Bude Yati Pesek itu 11-12 sama Lisa," imbuh Inayah, yang disambut tawa hadirin.
Baca Juga: Beda Reaksi Anak Gus Dur dan Menantu Jokowi Tanggapi Kontroversi Gus Miftah, Keras vs Kalem
Rupanya bukan Lisa BLACKPINK yang menjadi idola para penggemar K-Pop, tetapi Lisa kakaknya sendiri.
"Ngawur, Lisa BLACKPINK. Lisa Wahid. Ya kan? 11-12 Lisa Wahid. Ning Lisa, mohon maaf loh, saya enggak berniat menghina Bude Yati," ujar Inayah.
Gus MIftah menghina Yati Pesek dengan sejumlah kata-kata kasar, seperti bajing loncat, lont*, dan menyamakan dengan susu kedaluwarsa.