Suara.com - Pandangan Gus Miftah soal tak masalah ucapkan selamat Natal tengah menimbulkan pro kontra, karena dianggap tak sesuai dengan ajaran agama Islam.
Namun, pandangan Quraish Shihab soal mengucapkan selamat Natal nampaknya tak jauh berbeda dengan Gus Miftah.
Menurut Quraish Shihab, hal ini selalu menjadi persoalan di Indonesia menjelang Natal. Namun, hal ini justru tak pernah menjadi persoalan bagi masyarakat Timur Tengah.
"Yang pertama ini sebenarnya pertanyaan yang hanya ada di Indonesia atau Malaysia yang terdekat, kalau di Timur Tengah tidak ada itu," ujar Quraish Shihab dalam YouTube Najwa Shihab 5 tahun lalu.
Baca Juga: Pedas! Inayah Wahid Sindir Gibran Hingga Gus Miftah Saat Peringatan Haul Gus Dur ke-15
Quraish Shihab mengatakan seseorang maupun seorang ulama pun tidak bisa mengatakan boleh atau tidak boleh mengucapkan selamat Natal.
Begitu pula ayah Najwa Shihab yang hanya mengatakan bahwa sudah sebaiknya seseorang ikut berbahagia atas kebahagiaan orang lain.
"Kita tidak bisa berkata boleh atau tidak, tapi sebenarnya bagus. Bagus kita ikut bergembira dengan kegembiraan siapa pun," tutur Quraish Shihab.
Sebab, Quraish Shihab mengingatkan agama Islam itu memiliki prinsip bahwa seseorang bisa jadi tak seagama dengan diri kita, tetapi sekemanusiaan dengan diri kita.
"Karena prinsipnya dalam ajaran agama, siapa pun orang itu dia hanya salah satu dari dua. Dia bisa jadi seagama dengan Anda, kalau tidak seagama maka dia sekemanusiaan dengan Anda," katanya.
Baca Juga: Hukum Mengucapkan Selamat Natal Menurut Para Pendakwah: Gus Miftah dan UAS Beda Pandangan
Karena itu, sudah sebaiknya sesama manusia ikut bahagia bila ada yang berbahagia dan ikut bersedih bila ada yang terkena musibah.
"Kalau dia bergembira, mari kita ikut gembira. Kalau dia bersedih, mari kita ikut berbela sungkawa," ucapnya.
Dalam hal Natal, Quraish Shihab beranggapan sosok Nabi Isa tak hanya diagungkan oleh kaum nasrani, tetapi juga dalam agama Islam.
Kehadiran Nabi Isa pun diakui dalam agama Islam membawa sebuah ajaran yang sama dengan Nabi Muhammad SAW.
"Karena semua dari kita muslim atau kristen, katolik dan protestan itu semua menganggungkan Nabi Isa. Kehadirannya membawa ajaran dari sumber yang sama di mana Nabi Muhammad menerimanya," katanya.
Quraish Shihab mengatakan mereka sama-sama mengajarkan kasih sayang, toleransi dan kehadiran keduanya pun tertulis dalam kitab suci agama Islam.
"Membawa ajaran kasih, membawa ajaran perdamaian sehingga kita sambut kehadirannya dengan selamat hari kelahiran dan itu ada dalam Al Quran," ungkapnya.
Tak hanya itu, Quraish Shihab mengatakan Nabi Isa sendiri yang menjadi orang pertama mengucapkan selamat Natal, karena bertepatan dengan hari lahirnya sendiri.
Karena itu, ayah Najwa Shihab ini beranggapan tak masalah seseorang memberikan ucapkan kepada orang yang merayakan Natal.
"Dalam Al Quraan itu dijelaskan orang pertama yang mengucapkan selamat Natal adalah Nabi Isa. Selamat atas hari kelahiranku. Jadi, tidak ada masalah sebenarnya," tandasnya.