Suara.com - Influencer Yolo Ine mendapat kecaman dari publik lantaran dianggap menggampangkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.
Menurut Yolo Ine, kebijakan baru pemerintah tersebut sebenarnya tidak menyulitkan mengingat gaya hidup masyarakat Indonesia dinilai sudah tinggi.
"PPN naik 1 persen aja langsung digoreng. Jadi kan masyarakat nih, tahunya nih naiknya 12 persen, jadi kesannya di kepala, uh, gila. Padahal enggak, guys," tuturnya dalam konten TikTok-nya dua hari lalu.
Yolo Ine menilai total kenaikan PPN dari 11 persen ke 12 persen hanya satu persen saja, sehingga tidak begitu berat.
Baca Juga: Fraksi Demokrat Dukung Kenaikan PPN 12 Persen dengan Syarat...
Terlebih, kenaikan tersebut juga sudah terjadi sejak zaman pemerintahan Joko Widodo, yang semula 10 persen menjadi 11 persen.
"Cuma naik 1 persen, tapi kalian bisa lihat dampaknya ke infrastruktur, ke pembangunan, itu seperti apa. Begitu juga ini nih, bapak gue punya keputusan naikin 1 persen, itu tujuannya," imbuhnya.
Teman Nikita Mirzani itu menambahkan, "Kalau gua pribadi, sangat mendukung kenaikan PPN 1 persen ini. Bukan sok tajir, bukan sok kaya, tapi gue pengin pembangunan yang sudah pesat di zamannya Pak Jokowi itu terus berlangsung."
Seleb TikTok ini juga berpendapat bahwa Indonesia bukan negara susah. Sebab, masyarakat mampu membeli barang-barang mahal, contohnya iPhone.
Tetapi, Yolo Ine mengakui bahwa dirinya memang tidak memahami ilmu politik dan perpajakan secara umum.
Baca Juga: Makin Lantang Kritik Kenaikan PPN, Baskara Putra Pajang Angka 12 Persen di Panggung
"Secara teori politik mungkin gue enggak ngerti apa-apa, secara perpajakan gue juga nggak ngerti apa-apa," klaimnya, dikutip pada Senin (23/12/2024).
"Tapi sebagai warga Indonesia, gue sangat optimis bahwa kenaikan pajak 1 persen ini akan membawa dampak yang besar buat kita, warga Indonesia," pungkasnya.
Alih-alih mendapat dukungan, pendapat Yolo Ine justru dirujak oleh warganet.
"'Secara teori politik mungkin gue nggak ngerti apa-apa, secara perpajakan gue juga nggak ngerti apa-apa' wkwkwk pantes," sindir seorang warganet.
"Kalo semua kagak tau, terus lu ngomong berdasarkan apa?" heran warganet yang lain.
"Dari 11 persen ke 12 persen kenaikannya cuma 1 persen katanya wkwkw, woy nggak gitu cara ngitungnya," tegur warganet lainnya.