Suara.com - Aktris Happy Salma rupanya tidak tahu bahwa suaminya, Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthyasa, merupakan keturunan bangsawan Ubud, Bali. Ia baru mengetahuinya pada hari pernikahan.
Bahkan, Happy Salma tidak mengetahui bahwa sistem kasta di Bali masih berlaku dan sangat kental.
Saat pernikahan, perempuan keturunan Sunda itu terkejut karena banyak masyarakat datang dan memberi berbagai macam hadiah, termasuk berupa hasil bumi.
"Ternyata pas pertama kali kita menikah, bagaimana masyarakat terlibat dalam kegiatan-kegiatan. Pernikahan kita ratusan orang berbondong-bondong datang," kisahnya.
Baca Juga: Berbeda Agama dengan Menantu Bangsawan, Begini Reaksi Mendiang Ayah Happy Salma soal Restu
"Memberikan hadiah, bingkisan kayak hasil bumi atau apa. Ada orang datang, memberi hadiah sepasang ayam atau bebek," ungkapnya saat hadir di talkshow RUMPI baru-baru ini.
Tidak hanya memberi hadiah, masyarakat juga bergotong-royong turut terlibat di dalam mengurus pernikahannya.
Menurut Happy Salma, itu merupakan bentuk rasa sumbangsih dari masyarakat Bali terhadap sesama.
"Saya pikir hanya ada di dalam cerita, ternyata saya mengalami cerita itu," sambunhnya, dikutip dari unggahan akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Senin (23/12/2024).
Happy Salma baru memahami bahwa acara pernikahannya dapat dikatakan sebagai "royal wedding". Pasalnya, suaminya tidak tampak seperti seorang pangeran.
Baca Juga: Awet Muda! 7 Pesona Happy Salma yang Outfitnya Selalu Inspiratif
"Iya, itu tau (royal wedding) ya ketika menjalani, gitu. Ya karena kalo di cerita buku-buku legenda pangeran adalah pangeran. Dia kan tidak seperti pangeran, biasa saja," pungkasnya.
Diketahui, Happy Salma menikah dengan Tjokorda Bagus, yang merupakan keturunan Bali-Australia, pada 3 Oktober 2010 silam.
Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua orang anak bernama Tjokorda Sri Kinandari Kerthyasa dan Tjokorda Ngurah Rayidaru Kerthyasa.