Suara.com - Gaya ceramah Ustaz Muhammad Nur Maulana alias Ustaz Maulana sempat menuai kontroversi saat awal kemunculannya di televisi pada tahun 2011-an.
Seperti diketahui, Ustaz Maulana dikontrak oleh stasiun televisi Trans TV selama 30 tahun untuk tampil mengisi acara religi.
"Alhamdulillah saya dikontrak 30 tahun. Jadi, saya nanti di Trans sampai (umur) 70," ujar Ustaz Maulana dalam sebuah acara kajian.
Kendati demikian, gaya ceramah Ustaz Maulana tidak disambut baik oleh beberapa pihak. Beberapa di antaranya adalah Gus Miftah.
"Apa pantas kalau kiai NU diminta pecicilan seperti itu? Enggak pantas, masa menjelaskan di TV dengan pecicilan?" ucap Gus Miftah.
Di samping Gus Miftah, dai lain yang pernah mengkritik gaya ceramah adalah ketua Gerakan Reformis Islam (Garis) Ustaz Adang Nurmasyah.
"Secara etika dia juga sudah berlebihan. Dia selalu berdiri di atas panggung dengan tidak layak. Muter-muter, dalam Islam kalau berlebihan kan gak boleh jadi sudah melanggar secara etika syariah agama dan hukum KUHP," katanya.
Berbanding terbalik 180 derajat dari Gus Miftah dan Ustaz Adang Nurmansyah, pihak televisi justru mengapresiasi gaya dakwah Ustaz Maulana.
Ketika mencari dai untuk mengisi program religi, eks direktur utama Trans TV Wishnutama bersikeras menginginkan Ustaz Maulana.
Baca Juga: Rekan Pendakwah Ucap Kata Jorok Saat Ceramah, Begini Reaksi Ustaz Maulana
Secara tersirat, Wishnutama meyakini mantan suami Nur Aliah tersebut dapat mensyiarkan Islam dengan baik untuk publik.
"Sebenarnya waktu mau dikontrak Trans TV, saya tidak mau. Saya sebut Ustaz (lain). Saya Ustaz bodoh, gak ada ilmuku (hanya) banyak gayaku. Saya sebut satu-satu (Ustaz) di depan Wishnutama, (dia bilang) 'enggak, kami mau Ustaz'. Baiklah," tutur Ustaz Maulana.
Selaras dengan Wishnutama, Sunka Da Ferry selaku produser program 'Islam Itu Indah' juga mengapresiasi gaya ceramah Ustaz Maulana.
Dalam sebuah wawancara pada 2011 silam, Sunka Da Ferry menilai gaya ceramah Ustaz Maulana jauh dari kata kaku, monoton, dan menggurui.
"Selama ini, penceramah di Indonesia terkesan kaku, monoton, dan menggurui. Kami ingin memberikan sesuatu yang berbeda dalam berdakwah," ujarnya.
Menurut Sunka Da Ferry, kehadiran Ustaz Maulana membawa angin baru dalam khazanah syiar Islam di Indonesia.
"Lewat acara Islam Itu Indah kami menyuguhkan sesuatu yang baru, ringan, dan segar di dalam dunia dakwah. Kritik yang menganggap Ustaz Nur Maulana lebay itu berlebihan, sambungnya.
Alih-alih lebay, lanjut Sunka Da Ferry, Ustaz Maulana membuat persona pendakwah dengan sikap kekanak-kanakan agar bisa masuk di semua kalangan usia.
"Bertahun-tahun mengajar anak TK, SD, SMP telah membentuk karakter Ustaz Nur Maulana seperti itu. Saya menilai Ustaz Nur Maulana itu bukan lebay, tapi childish," ucapnya.