Infografis
Suara.com - Aksi Gus Iqdam membela Gus Miftah yang kedapatan merendahkan penjual es teh beberapa waktu lalu, tampak bukan kali pertama alasan Gus Thuba mengkritisi lelaki tersebut.
Ditelusuri lebih lanjut oleh Suara.com pada Senin (23/12/2024), dugaan atas kritikan Gus Thuba kepada Gus Iqdam pernah disampaikan satu tahun lalu. Tepatnya pada bulan November tahun 2023.
Dugaan tersebut bermula dari viralnya pernyataan Gus Thuba mengenai gaya dakwah dari seorang Gus lainnya yang dipenuhi dengan candaan atau disebutnya, dengan dagelan.
"Ada ulama yang terkenal, yang banyak disukai masyarakat karena suka bercanda (ketika ceramah)," tutur Gus Thuba dalam videnya yang viral saat itu.
Baca Juga: Kyai Mahal? Gus Miftah Ngaku Rambutnya Pernah Ditawar Seharga Alphard
Pernyataannya tersebut kemudian santer dikaitkan dengan Gus Iqdam. Pasalnya, Gus Iqdam tengah mencapai pamor pada tahun yang sama hingga dielu-elukan para jamaah.
Selain itu, Gus Iqdam dikenal dengan gaya dakwahnya yang dipenuhi banyak candaan. Gaya tersebut sepertinya cocok dengan jamaah yang kerap mendatangi pengajiannya.
Kembali ke Gus Thuba, pendakwah satu ini sayangnya tidak terang-terangan menyebut nama Gus Iqdam. Melanjutkan dugaan atas sindiran tersebut, Gus Thuba menyampaikan pandangannya soal ceramah yang berisi dagelan.
Menurut cucu dari pendiri NU di Jember ini, pengajian atau ceramah yang dibalut dengan hal-hal yang serius justru tidak laku di masyarakat.
"Namun Majelis Quran yang seperti ini tidak laku. Majelis Dzikir itu ya tidak laku," kata Gus Thuba menyambung dalam bahasa Jawa.
Baca Juga: Siapa Gus Miek? Kiai Karismatik Sekaligus Kakek Gus Thuba yang Dipercaya Punya Karomah Wali
Sementara itu, kritikan yang dilayangkan oleh Gus Thuba kepada Gus Iqdam baru-baru ini berkaitan erat dengan Gus Miftah. Pembelaan Gus Iqdam kepada Gus Miftah yang disebut merangkul anak jalanan tidak serta merta membuat Gus Thuba merasa sependapat.
Secara singkat, Gus Thuba menekankan pentingnya penyesuaian diri. Gaya berdakwah ala anak jalanan sebaiknya tidak dibawa ke acara ceramah di atas panggung.
"Kalau berdakwah merangkul anak jalanan ya di jalanan, turun ke jalan seperti yang sudah-sudah. Saya sendiri juga seperti itu. Bukan porsi jalanan yang dibawa ke pentas, karena di acara seperti ini isinya bukan hanya anak jalanan," kritik Gus Thuba.
