Suara.com - Sosok seniman Yos Suprapto sedang viral di media sosial buntut lima lukisan ciptaannya yang dianggap terlalu keras mengkritik pemerintah sampai membuat pamerannya dibatalkan.
Kini, muncul cerita baru yang menyebutkan bahwa lukisan Yos Suprapto baru dipermasalahkan setelah tiba di Jakarta. Sebelum diberangkatkan dari Yogyakarta, lukisan-lukisan itu sudah tiga kali diperiksa kurator Suwarno Wisetrotomo dan tidak bermasalah.
“Kurator ini sudah tiga kali datang ke rumah saya melihat lukisan. Bahkan ketika datang yang kedua kali, itu bersama perwakilan dari Galeri Nasional,” ungkap kritikus seni Bambang Budjono selaku sahabat Yos Suprapto di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (22/12/2024).
Namun saat lukisan akan dipasang di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta sepekan sebelum pameran, Suwarno Wisetrotomo tidak hadir di lokasi. Padahal, pemasangan lukisan di tempat pameran biasanya harus dengan pengawasan kurator.
Baca Juga: Pameran Lukisan Yos Suprapto yang Dibredel Jadi Sorotan, Anies Singgung Sesuatu yang Ditutupi
“Waktu pemasangan tanggal 13, kurator tidak ada. Kurator baru datang tanggal 16, dan baru bertemu dengan Yos tanggal 17 pagi,” kisah Bambang Budjono.
Suwarno Wisetrotomo bahkan baru datang menemui Yos Suprapto beberapa hari setelah pemasangan lukisan. Di momen itu, Suwarno juga baru menyampaikan bahwa ada dua lukisan Yos yang harus diturunkan.
“Jadi ini penting untuk mencari tahu di mana miss-nya. Mengapa sampai pemasangan lukisan tanggal 13, itu tidak terjadi apa-apa? Sedangkan tanggal 17, pak kurator ini minta dua lukisan diturunkan. Padahal dari Yogya tidak ada masalah,” jelas Bambang Budjono.
Awalnya, Yos Suprapto dan Suwarno Wisetrotomo sudah sepakat bahwa dua lukisan yang dipermasalahkan akan ditutup dengan kain hitam. Namun, dalam pertemuan berikutnya yang melibatkan pihak Galeri Nasional, Yos dan Suwarno bersitegang lagi sampai sang kurator mengundurkan diri.
Bambang Budjono belum mendapat cerita soal pemicu ketegangan Yos Suprapto dan Suwarno Wisetrotomo dalam pertemuan dengan pihak Galeri Nasional. Hanya saja saat pertemuan dilanjutkan tanpa keberadaan kurator, pihak Galeri Nasional meminta tiga lukisan lagi untuk tidak ditampilkan.
Baca Juga: Sesalkan Karya Yos Suprapto Dibredel, Komnas HAM Minta Klarifikasi Fadli Zon
“Semula yang cuma dua lukisan, tiba-tiba dalam pertemuan tanpa kurator, tambah tiga lukisan yang diminta diturunkan. Dari mana datangnya tiga ini?” kata Bambang Budjono.
Sampai sekarang, belum ada kejelasan soal alasan pasti pelarangan tayang terhadap tiga lukisan Yos Suprapto yang lain, yang kemudian berujung pembatalan pameran. Suwarno Wisetrotomo selaku kurator belum memberikan penjelasan tambahan.
“Ini kuratornya sulit sekali dihubungi,” ucap Bambang Budjono.
Sebagaimana diketahui, pameran lukisan Yos Suprapto bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” yang seharusnya digelar pada 20 Desember 2024 sampai 19 Januari 2025 dibatalkan Galeri Nasional Indonesia.
Menurut versi Suwarno Wisetrotomo, ada dua lukisan Yos Suprapto yang bersumber dari opini pribadi soal praktek kekuasaan, terlalu vulgar, dan tidak sesuai tema pameran sehingga tidak boleh dipajang.
Foto-foto lukisan Yos Suprapto yang dilarang tampil di pameran kemudian beredar luas di media sosial. Ternyata, Yos menampilkan sosok mirip Jokowi dalam kemasan berbau kritik.