Bonnie Triyana: Kasus Pembredelan Lukisan Yos Suprapto Nggak Cocok di Era Ini

Minggu, 22 Desember 2024 | 20:34 WIB
Bonnie Triyana: Kasus Pembredelan Lukisan Yos Suprapto Nggak Cocok di Era Ini
Pelukis Yos Suprapto sedang menyampaikan keterangan kepada media di Gedung YLBHI Jakarta, Sabtu (21/12/2024). [Suara.com/Yaumal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus pembatasan berkreasi bagi para seniman ternyata bukan kali pertama terjadi. Sejak 2019, terhitung ada 15 kasus dengan dua di antaranya berkaitan dengan kritik terhadap Joko Widodo, termasuk salah satunya lukisan seniman Yos Suprapto yang kini viral.

“Dalam 5 tahun terakhir, ada 15 kasus. Itu banyak,” ujar anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (22/12/2024).

Sebagai anggota komisi yang membidangi isu kebudayaan, Bonnie Triyana miris dengan tindak pembatasan dalam berkreasi seperti yang sekarang dialami Yos Suprapto.

“Ini gimana? Katanya kita bangsa yang berbudaya? Tapi dalam kegiatan-kegiatan budaya, kita belum leluasa,” kata Bonnie Triyana.

Baca Juga: Pameran Lukisan Yos Suprapto Dibredel, LBH Jakarta: Negara Melanggar HAM Seniman

Sia-sia menurut Bonnie Triyana, ketika sebuah negara mendeklarasikan diri sebagai bangsa berdemokrasi, namun masih melakukan pembatasan terhadap hal-hal yang bersifat kritik terhadap pemerintah.

“Seni itu multi tafsir. Kalau cuma tafsir tunggal penguasa yang diberlakukan, ya selesai kita,” tutur Bonnie Triyana.

“Zaman Orde Baru saja itu kan, sejarah ditafsir secara tunggal. Sejarah menurut negara A, semua harus ikut A. Kalau di luar itu, dia subversif. Sekarang misalkan seni. Wah, ini ada adegan seks, ini telanjang, nggak boleh. Itu tafsir tunggal kan? Sementara yang lain bilang nggak. Ini kritik, tapi bentuknya seperti ini,” lanjut lelaki yang juga pernah bertugas sebagai kurator pameran seni.

Bonnie Triyana pun kembali menegaskan bahwa tidak ada urgensi terhadap pelarangan kegiatan pameran lukisan seperti yang direncanakan Yos Suprapto. Aksi-aksi semacam itu dianggap sudah tidak relevan lagi diberlakukan di negara yang katanya bersistem demokrasi.

“Saya kira, jelas sekali bahwa kejadian ini nggak cocok kalau ada di era ini. Nggak pantes,” ungkap Bonnie Triyana.

Baca Juga: Yos Suprapto Sebut Suwarno Sudah Lihat Lukisan 'Konoha' Tapi Tidak Ada Tanggapan

“Kalau Galeri Nasional tetap buka pameran ini, kita akan jadi bangsa yang sehat, kita akan naik kelas. Kita kan sudah jadi bangsa yang berdemokrasi,” imbuhnya.

Yos Suprapto di Yayasan LBH, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (21/12/2024) [Suara.com/Rena Pangesti]
Yos Suprapto di Yayasan LBH, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (21/12/2024) [Suara.com/Rena Pangesti]

Sebagaimana diketahui, pameran lukisan Yos Suprapto bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” yang seharusnya digelar pada 20 Desember 2024 sampai 19 Januari 2025 dibatalkan Galeri Nasional Indonesia.

Kata Suwarno Wisetrotomo selaku kurator, ada beberapa lukisan Yos Suprapto yang bersumber dari opini pribadi soal praktek kekuasaan, terlalu vulgar dan tidak sesuai tema pameran sehingga tidak boleh dipajang.

Foto-foto lukisan Yos Suprapto yang dilarang tampil di pameran kemudian beredar luas di media sosial. Ternyata, Yos menampilkan sosok mirip Jokowi dalam karya-karya berbau kritik tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI