Suara.com - Seniman Yos Suprapto harus menelan pil pahit, karya lukisan yang seharusnya dipamerkan di Galeri Nasional pada 20 Desember 2024 - 19 Januari 2025 Dibredel.
Ini karena lima dari 36 lukisan Yos Suprapto harus diturunkan dari pameran bertajuk Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan.
"Dengan berat hati mengumumkan pameran Yos Suprapto terpaksa ditunda karena kendala teknis," demikian keterangan dari pihak Galeri Nasional di laman Instagram.
![Yos Suprapto di Yayasan LBH, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (21/12/2024) [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/21/39716-yos-suprapto.jpg)
Namun ternyata, masalahnya tidak se-sederhana kendala teknis. Lantas seperti apa kronologi peristiwa tersebut?
Berikut rincian yang didapat awak media di LBH, tempat Yos Suprapto melakukan konferensi pers terkait pembredelan pameran lukisannya.
Pada 5 Desember 2024, Yos Suprapto melakukan zoom meeting dengan tim kurator Galeri Nasional. Para kurator tersebut diantaranya Suwarno Wisetrotomo (Dosen FSRD ISI Yogyakarta), Jarot Mahendra
(Ketua Galnas), Zamrud Setya Negara (orang Galnas) serta Museum Cagar Budaya dan para staf staf/panitia dari pameran tunggal Yos Suprapto.

Meeting tersebut berjalan lancar dan mereka pun menyepakati pameran digelar pada 20 Desember 2024.
Tiga hari sebelum pameran dibuka, kurator pameran, SuwarnoWisetrotomo mengundurkan diri secara mendadak.
Baca Juga: Pameran Lukisan Yos Suprapto Dibredel, LBH Jakarta: Negara Melanggar HAM Seniman
Ini karena ia tidak mau mengikutkan karya Yos Suprapto berjudul 'Konoha 1' dan 'Konoha 2: Jilat Menjilat.