Suara.com - Gaya dakwah Ustaz Maulana yang pernah dicibir oleh Gus Miftah, ternyata juga pernah memberi sindiran balik terhadap pemilik pondok pesantren Ora Aji Yogyakarta tersebut.
Saat video Gus Miftah hina penjual es teh goblok viral, Ustaz Maulana sempat membuat parodi dirinya sebagai penjual es teh yang dihina.
"Es mu masih ada?" tanya seseorang yang berlagak selayaknya Gus Miftah dilansir dari TikTok @yuda1912.
"Masih banyak banyak," ujar Ustaz Maulana yang berlagak seperti pejual es teh.
Baca Juga: Anak Baim Wong Ungkap Sayang Pada Paula Verhoeven di Hari Ibu, Ekspresi Kiano Disorot
"Jual sana jual," ujar orang yang memparodikan Gus Miftah sambil mengucap kata-kata kotor.
Irma Darmawangsa yang menjadi salah satu jamaah lantas berusaha menegur ustaz yang berlagak seperti Gus Miftah, karena dinilai menghina penjual es teh.
"Hei pak Ustaz Astaghfirullah malah ngeledekin orang yang jualan. Kasihan ini si bapak lagi cari nafkah buat keluarga," ujar Irma Darmawangsa.
Setelah itu, Ustaz Maulana lantas memulai dakwahnya yang mengingatkan sesama muslim tak seharusnya saling menghina dan menyakiti.
"Harusnya kita saling memberikan keselamatan. Makanya sesama muslim jangan sampai menghina. Haram hukumnya melakukan 3 hal, menyakiti, melukai dan mengambil haknya," ujar Ustaz Maulanan.
Baca Juga: Berderai Air Mata, Paula Verhoeven Rayakan Hari Ibu di Sekolah Anaknya
Ustaz Maulanan mengatakan seseorang bisa dikatakan berdosa, karena menyakiti perasaan dan merendahkan orang lain.
"Apalagi dikatakan dalam satu riwayat, cukuplah orang seburuk orang itu dikatakan berdosa kalau dia menyakiti perasaan dan merendahkan orang lain," ujarnya.
Karena itu, Ustaz Maulana menyarankan jamaahnya untuk menasehati orang lain jangan pernah di depan banyak orang. Sebab, cara itu sama saja mempermalukan orang tersebut.
"Kalau kita mau menasehati seseorang, maka nasehatilah berdua aja. Kalau dinasehati di depan orang banyak itu sama saja mempermalukan," kata Ustaz Maulana.
Selain itu, Ustaz Maulana juga mengingatkan jamaahnya untuk memanggil seseorang dengan sebutan yang baik, jangan pernah memakai kata-kata kotor.
"Jangan ya, panggilah orang dengan panggilan yang baik sehingga orang tak merasa direndahkan," jelasnya.