Suara.com - Gus Thuba mendadak jadi sorotan, setelah mengomentari cara dakwah Gus Miftah dan Gus Iqdam yang menggunakan kata-kata kotor.
Berawal dari Gus Miftah yang biasa menggunakan kata-kata kotor hingga videonya menghina penjual es teh goblok viral. Kemudian, Gus Iqdam membela pemilik pondok pesantren Ora Aji Yogyakarta tersebut memang biasa menggunakan kata-kata kotor, karena dakwahnya merangkul anak jalanan.
Karena dalih tersebut, Gus Thuba beranggapan seharusnya ulama yang ingin merangkul anak jalanan langsung terjun ke jalanan dan berdakwah di jalanan.
Bukan berarti merangkul anak jalanan itu membawa kebiasaan jalanan, seperti menggunakan kata-kata kotor ketika menggelar pengajian akbar.
Baca Juga: Berderai Air Mata, Paula Verhoeven Rayakan Hari Ibu di Sekolah Anaknya
"Kalau berdakwah merangkul anak jalanan ya di jalanan, turun ke jalan seperti yang sudah-sudah. Saya sendiri juga seperti itu. Bukan porsi jalanan yang dibawa ke pentas, karena di acara seperti ini isinya bukan hanya anak jalanan," ujar Gus Thuba dilansir dari Youtube Gusyulalfalakh.
Karena itu, sosok Gus Thuba lantas menjadi sorotan. Sebab, sejumlah warganet merasa sependapat dengannya.
Latar Belakang Gus Thuba
Rupanya, Gus Thuba salah satu dari empat cucu tokoh Nahdlatul Ulama karismatik asal Kediri, KH Hamim Djazuli atau Gus Miek.
Ayah Gus Thuba adalah kyai Tijani Robert Saifunnawas atau dikenal dengan Gus Robert adalah anak ke-3 Gus Miek dari 6 bersaudara.
Baca Juga: Perjalanan Karier Ustaz Maulana yang Disindir Gus Miftah Pecicilan, Galak Mengajar di Pesantren
Gus Miek terlahir dalam keluarga pesantren di daerah Ploso, Kediri, Jawa Timur, pada 17 Agustus 1940 dan wafat pada 5 Juni 1993 di Surabaya.
Gus Miek yang terlahir dari pasangan ulama KH Jazuli Usman dan Nyai Radliyah dipercaya sebagai wali atau kekasih Allah, karena memiliki kelebihan atau kharomah yang sulit dijangkau akal manusia.
Tidak sedikit karomah Gus Miek atau kisah kewaliannya diceritakan oleh orang dekat dan yang kebetulan pernah bersinggungan langsung Gus Miek.
Gus Thuba sendiri yang mewarisi garis keturunan Gus Miek sebagai pendakwah memiliki gaya unik yang beda dari ulama lainnya, sehingga banyak orang ingin mendengar dakwahnya.
Beberapa orang menilai bahwa Gus Thuba memiliki suara mirip dengan kakeknya. Selain suara, gaya berdakwahnya juga dianggap sama. Itulah salah satu alasan mengapa banyak orang yang mengaguminya dan memujinya.