Suara.com - Baskara Putra atau yang lebih dikenal sebagai Hindia jadi salah satu pelaku panggung hiburan Tanah Air yang ikut mengkritik kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) jadi 12 persen.
Sejak Selasa (17/12/2024) lalu, Baskara Putra menyuarakan kritik lewat platform X atas penerapan PPN 12 persen mulai 1 Januari 2025 nanti. Ia jadi salah satu pihak yang menganggap nilai pajak terlalu tinggi bagi masyarakat.
“12 persen ini gede loh,” tulis Baskara Putra.
Kritik makin tajam disampaikan Baskara Putra dalam tulisan terbarunya di X pada Kamis (19/12/2024). Lelaki yang juga menjabat sebagai vokalis band Feast itu menyebut kenaikan pajak cuma jadi alat untuk memuluskan program pemerintah.
Baca Juga: Beda Modal Pendemo dan Polisi di Aksi Tolak PPN 12 Persen: Light Stick K-Pop vs Laras Panjang
“Pajak naik untuk bagi-bagi susu gratis dan beli peluru (buat nembak penerima susu gratis),” kata Baskara Putra.
Keberanian Baskara Putra melontarkan kritik keras ke pemerintah langsung direspons para penikmat musiknya. Mereka kompak meminta Baskara untuk tidak kelewat kritis demi keselamatan diri sendiri.
“Bas, gue belum sempet nonton konser lo. Jangan ditangkep dulu please,” tutur pemilik akun @ijalnangor.
“Jangan terlalu vokal woy. Kita semua masih ingin Hindia, Feast, Lomba Sihir nggak ganti vokalis,” himbau pemilik akun @kenekadit_.
Namun, ada juga yang mengingatkan Baskara Putra untuk menyampaikan kritik lain seputar kebijakan kenaikan harga yang berpotensi membuat rakyat kecil makin tercekik.
Baca Juga: PPN Naik 12 Persen Terlalu Berat, Petisi Online Warga Menggema di Setneg
“Jangan lupa, iuran BPJS juga mau naik. Penerima susu gratis udah ditembak, terus nggak bisa berobat karena nggak bisa bayar BPJS,” papar pemilik akun @twntyfourth.
Yang tidak kalah menggelitik, pemilik akun @AndykYoi menyebut kenaikan pajak termasuk jadi pemasukan negara yang dimanfaatkan untuk membayar gaji Raffi Ahmad.
“Buat bayar gaji dan tunjangan Raffi Ahmad cs, sama subsidi buat RANS Entertainment,” ucapnya.