Suara.com - Kejadian panggung ambruk dalam acara pengajian Gus Iqdam di Blora beberapa hari lalu cukup menjadi sorotan publik.
Banyak netizen menuding Gus Iqdam enggan melanjutkan pengajiannya, karena panggung besarnya ambruk dan tak mau mengenakan panggung kecil di sebelahnya.
Rupanya, Gus Iqdam yang memang belum ada di lokasi ketika kejadian panggung ambruk sempat meminta timnya untuk melihat keadaan di tempat pengajian tersebut.
Sebab, ulama asal Blitar, Jawa Timur ini mengaku tak masalah bila tetap diminta melanjutkan pengajian atau tidak.
Baca Juga: Fadly Faisal Muak Fuji Dimanfaatkan, Aisar Khalid Dibela Orang Terdekat: Allah Mau Naikkan Derajat
Namun nyatanya, kondisi tempat pengajiannya sangat berantakan setelah insiden panggung ambruk. Tak hanya atap panggungnya yang ambruk, peralatan yang seharusnya digunakan untuk pengajian juga berantakan akibat insiden tersebut.
"Akhirnya patwal saya, pak Bendot, Margono dan Jebor survei ke lokasi. Ternyata pada kondisi itu, panggung sudah morat-marit, sound juga pada kebalik, kabel berantakan di jalan dan itu kondisi hujan," ujar Gus Iqdam dilansir dari TikTok @wongpusat.real, Kamis (19/12/2024).
Tak hanya itu, Gus Iqdam mengatakan jalan sekitar tempat kejadian juga sangat becek sehingga tak memungkinkan untuk pengajian dilanjutkan.
"Tapi karena keadaan yang gak memungkinkan, jalannya itu lumpur dan becek," katanya.
Karena itu, Gus Iqdam bingung netizen menudingnya tak ingin melanjutkan pengajian karena tak mau memakai panggung kecil di samping panggung yang ambruk.
Baca Juga: Thariq Halilintar Dihujat setelah Klarifikasi soal Belum Move On dari Fuji
Padahal, Gus Iqdam mengatakan dirinya biasa menggelar pengajian rutin di pondok pesantrennya tanpa panggung.
"Lha panggung besar gundulmu ambrol, apa di sini setiap malam Jumat pakai panggung. Ini malah ngemper di pondok to, gak ada panggungnya," ujar Gus Iqdam.
Bahkan, Gus Iqdam mengatakan timnya survei ke tempat lokasi kejadian bukan hanya untuk melihat kondisi setelah panggung ambruk, tetapi juga memeriksa panggung kecil di sampingnya memungkinkan untuk pengajian atau tidak.
"Bukan soal tidak mau panggung atau gimana, tapi keadaan yang gak memungkinkan. Jadi, yang disurvei itu bukan riging. Rigingnya kan sudah ambruk, ini panggung VIP-nya yang melengkung itu," jelasnya.
Setelah disurvei, Gus Iqdam dan tim menilai sangat tak memungkinkan tetap melakukan pengajian. Sebab, Iqdam Khalid juga khawatir akan merepotkan panitia karena harus mengatur semua peralatannya ulang.
"Habis ada musibah itu, kalau aku ngaji di situ dalam kondisi sound belum siap akibat musibah tadi itu. Semua orang sudah susah, malah ngerepoti tukang sound. Kan malah jadi gak enak kalau pengajiannya lanjut," ujarnya.
Selain itu, Gus Iqdam juga memprediksi panggung kecil berisiko ambruk bila digunakan untuk dirinya dan tim hadroh pengajian.
"Kalau pakai panggung yang kecil, misal aku sama tim hadroh ya gak memungkinkan nanti ambruk lagi. Terus sound sama kabel-kabel juga masih berantakan," jelasnya.
Karena itu, Gus Iqdam memutuskan untuk membatalkan pengajian dan menggantinya tahun depan.
Namun, Gus Iqdam tak memungkiri masyarat di Blora sangat bersemangat menghadiri pengajiannya meskipun hujan deras.
"Kalau jamaah di Blora memang semangatnya luar biasa, sampai pakai helm dan mantel. Saya juga belum pernah ngaji di Blora jadi orang semangat," tuturnya.