Suara.com - Nama Lukman Sardi tak asing di dunia hiburan Tanah Air. Selain aktor berbakat, sikap kontroversialnya keluar dari agama Islam dan memeluk Kristen, juga jadi perbincangan publik. Terbaru, Lukman Sardi mengajak Desta pindah agama dalam sebuah bincang-bincang.
Lantas, siapa Lukman Sardi sebenarnya?
Lukman Sardi memulai kariernya sebagai sales asuransi. Namun, totalitas dan dedikasinya dalam seni peran menjadikannya sebagai salah satu aktor paling berpengaruh di Tanah Air.
Lahir di Jakarta pada 14 Juli 1971, Lukman merupakan putra dari maestro biola legendaris, Idris Sardi dan Zerlita. Sejak kecil, ia sudah terlibat dalam dunia seni dengan membintangi film seperti Kembang-Kembang Plastik (1978) dan Pengemis dan Tukang Becak (1979).
Perjalanan menuju puncak tidaklah mudah. Sebelum terjun menjadi aktor profesional, Lukman bekerja sebagai sales asuransi dan mendirikan playgroup.
Kesempatan emas datang ketika Mira Lesmana memberinya peran dalam film GIE (2005). Meski perannya kecil, aktingnya mencuri perhatian. Tak lama setelah itu, ia mendapatkan peran utama dalam film 9 Naga (2006), sebuah drama aksi yang menguji totalitasnya sebagai aktor.
Lukman membuktikan kemampuannya dengan memenangkan penghargaan Best Actor di Bali International Film Festival 2006 dan Pemeran Utama Pria Terpuji dalam Festival Film Bandung 2006.
Sebagai aktor yang serba bisa, Lukman tidak ragu mengeksplorasi berbagai karakter. Ia berhasil memerankan sosok penjahat, aktivis, hingga pejuang kemerdekaan dengan brilian.
Perannya sebagai Ikal dewasa dalam dwilogi Laskar Pelangi (2008) semakin melambungkan namanya. Film ini tidak hanya meraih kesuksesan secara komersial, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu aktor terbaik Indonesia.
Selain dunia akting, Lukman juga mencoba peran di balik layar sebagai sutradara. Ia memulai debut penyutradaraannya dengan film pendek Sang Penjahit (2009) dan film layar lebar Di Balik 98 (2015). Dedikasinya terhadap seni peran membuatnya menjadi panutan bagi generasi aktor muda di Indonesia.