Suara.com - Baru-baru ini, Prilly Latuconsina menjadi sasaran hujatan warganet usai pernyataannya soal wanita independen viral di media sosial.
Adapun dalam pernyataannya, Prilly menyebut bahwa di Indonesia, ada banyak perempuan independen, namun hanya sedikit laki-laki yang mapan.
“Sekarang banyak cewek independen tapi cowok mapan dikit, itu data valid lho. Jadi, kayak apa yah, maksud aku kita ini sebagai cewek ingin protes,” ujar Prilly dalam potongan video yang telah beredar luas di jagat maya.
Alih-alih mendapat pujian karena kemandiriannya, Prilly malah diserang oleh warganet. Banyak warganet yang menyerangnya lantaran disebut terlalu merendahkan laki-laki.
Baca Juga: Pendidikan Prilly Latuconsina, Dihujat Usai Serukan Wanita Independen
Bahkan, ada pula yang mengklaim Prilly selalu mengasosiasikan sesuatu dengan uang. “Prilly setiap ditanyain jodohnya, jawabannya selalu ke ekonomi, uang, uang, uang, dan mapan. Udah, Pril, nikah aja sama Pangeran Dubai yang kaya raya tujuh turunan,” sindir warganet kala itu.
Ramainya pemberitaan tersebut membuat mantan Maxime Bouttier ini angkat bicara. Pada Dave Hendrik dan Iwet Ramadhan, Prilly sempat mengungkap tentang arti independen woman versi dirinya.
Dalam kesempatan tersebut, Prilly menyebut independen woman diartikannya sebagai perempuan yang memiliki kebebasan berpikir dan mengambil keputusan.
“Independen woman itu menurut aku perempuan yang pemikirannya merdeka. Mereka punya kebebasan untuk berfikir dan mengambil keputusan. So please stop menggabungkan atau hanya melihat independen woman itu adalah perempuan yang kemana-mana sendiri atau perempuan yang punya uang, enggak juga,” ujar Prilly dilansir dari potongan video yang diunggah oleh akun TikTok @bukanagusbuntung2, Rabu, 18 Desember 2024.
Lebih lanjut, Prilly Latuconsina kemudian menyebut bahwa seorang ibu yang mendidik anaknya di rumah juga bisa disebut sebagai seorang wanita independen. Ketika ibu rumah tangga itu bisa mendidik anaknya dengan baik.
Demikian pula dengan ibu rumah tangga bisa dikatakan independen selama memiliki kemerdekaan dalam berpikir dan menyuarakan suaranya.
“Ibu yang mendidik anaknya di rumah, pemikirannya merdeka sehingga dia bisa mendidik anaknya dengan baik itu independen woman. Ibu rumah tangga bisa kita sebut independen woman ketika dia punya kemerdekaan dalam berfikir dan menyuarakan suaranya,” lanjutnya.
Selain itu, Prilly juga memberikan klarifikasi terkait definisi pria mapan menurut versinya. “So mapan itu bukan semata-mata materi, enggak sama sekali. Karena statment 10 detik itu menghilangkan dan publik melupakan jawaban aku tentang kemapaman di semua interveiw dan podcast itu kayak gone dari pendapat aku soal itu,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prilly membantah tudingan cewek matre yang dialamatkan padanya. Prilly menyebut bahwa kemampuan finansial tak menjadi sebuah parameter baginya.
Namun lebih kepada rasa tanggung jawab pria terhadap keluarganya dalam mencari rezeki. “Aku enggak sama sekali, di podcast aku selalu bilang materi atau kemampuan finansial laki-laki tidak pernah sekalipun menjadi tolak ukur aku memilih dia sebagai pasangan tidak pernah. Tapi rasa tanggung jawab dia atau dia mau berusaha mencari rezeki gak,” tandasnya.
Kontributor : Anistya Yustika