Infografis
Suara.com - Belakangan, sikap Gus Iqdam terhadap para jemaahnya ketika pengajian cukup menjadi sorotan setelah kasus Gus Miftah menghina penjual es teh viral.
Jauh sebelum kasus Gus Miftah tersebut, Gus Iqdam ternyata sering mendapat pujian karena sikapnya yang mengayomi jemaahnya. Salah satunya, ketika ada jemaahnya yang mabuk ikut pengajian.
"Hei Wit, kamu ini pertama kali ini (ikut pengajian). Kamu tadi minum apa to?" tanay Gus Iqdam pada salah satu jemaahnya dilansir dari Youtube @tujuh_detik.
"Iya, gak minum Gus," ujar jemaah tersebut.
Baca Juga: Curhat Kehilangan Jabatan Viral, Gus Miftah Ternyata Ngarep Masuk Kabinet Prabowo Sejak Awal
Mulanya, jemaah tersebut tak mengaku dirinya mabuk. Namun, Gus Iqdam meminta orang tersebut untuk jujur karena dirinya terbiasa menghadapi berbagai macam jemaah.
"Enggak enggak, gak tak marahin. Aku ya paham, jemaahku macam-macam," jelasnya.
"Iya Gus, tadi itu saya diajak sama teman-teman kumpul mau lihat Gus Iqdam. Lha terus diajak minum. Jujur Gus, niatku lihat Gus Iqdam," ujar orang tersebut.
Setelah orang tersebut mengaku hanya minum 2 gelas, Gus Iqdam langsung memberi uang untuk modal orang tersebut bercocok tanam.
Namun, Gus Iqdam juga meminta orang tersebut berhenti mengonsumsi minuman keras setelah menerima uang darinya.
Baca Juga: Ditanya Tarif Ceramah, Sikap Ustaz Adi Hidayat dan Gus Miftah Bak Langit dan Bumi
"Halah beneran? Tak kasih uang tapi janji tidak kayak gitu lagi ya," ujar Gus Iqdam.
"Iya, tidak Gus," ujar orang tersebut.
Ulama asal Blitar, Jawa Timur itu lantas memberikan uang senilai Rp 500 ribu untuk modal orang tersebut menanam cabai.
"Itu nanti uang dari aku kalau bisa simpan buat menanam cabai. Kalau sudah berhasil, pakailah buat nikah. Rp 500 ribu ya Wit," ujarnya.
"Oke siap Gus," kata orang tersebut.
Selain itu, Gus Iqdam juga memberi satu buah jeruk yang sudah didoakan untuk orang tersebut agar tak mabuk lagi.
"Terus ini khusus buat kamu, jeruk dari rumahku makanlah. Temanmu gak boleh minta, sudah tak doakan ini. Ealah punya santri suka mabuk," katanya
Sikap Gus Iqdam tersebut menuai pujian, karena tak langsung menghakimi jemaahnya yang suka mabuk.
"Cara berdakwah tanpa menggurui. Inilah adab dalam ilmu, sebelum berkata orang lain salah dan dosa. Doa dan nasehat terlebih dahulu dilontarkan," kata @rizky**.
"Guru yang menghargai orang yang belum paham, dakwah yang santun MasyaAllah," kata @mbagol**
