Infografis
Suara.com - Baru-baru ini, sebuah video viral yang menampilkan sekelompok ibu-ibu sedang bernyanyi dengan lagu yang liriknya nyeleneh, dipadukan dengan musik dangdut. Diketahui, lagu yang dinyanyikan oleh ibu-ibu tersebut sebenarnya adalah lagu rock berjudul "Waktu Ku Kecil" yang dibawakan oleh unit hard rock asal Bandung, yaitu Knalpot Band.
Memangnya, seperti apa lirik lagu "Waktu Ku Kecil" Knalpot Band?
Lirik Lagu "Waktu Ku Kecil" Knalpot Band
Berikut ini adalah lirik lagu "Waktu Ku Kecil" dari Knalpot Band yang perlu diketahui:
Baca Juga: Lirik Lagu Terakhir Kali - Wijaya 80: Viral di TikTok dan Instagram!
Ya ya ya ya ya ya
Waktu ku kecil....
Ku tak tau... apa yang nyempil
Ku sentil-sentil... ku kira ape...
Tak taunya pentil...
Waktu ku tolol...
Ku tak tau... apa yang nongol...
Kusenggol-senggol... ku kira botol...
Tak taunya pistol...
(REFF)
Anak kecil ... jangan usil
Nanti bisa kena sentil
Itu kutil sebesar buntil
Bisa dibikin sop kikil
(INTRO)
Waktu ku orok...
Ku tak tau... apa yang jorok...
Ku colok-colok.... ku kira borok...
Tak taunya popok...
Waktu ku tolol...
Ku tak tau... apa yang nongol...
Kusenggol-senggol... ku kira botol...
Tak taunya pistol...
(REFF)
Baca Juga: Lirik Lagu Rose, Toxic Till The End
Anak kecil... jangan usil
Nanti bisa kena sentil
Itu kutil sebesar buntil
Bisa dibikin sop kikil
Jadi Anak... angan usil
Nanti bisa kena sentil
Orang iseng Lagi jail
Rasain dia ke patil
Na na na na
Na na na na
Lirik lagu "Waktu Ku Kecil" dari Knalpot Band ini penuh dengan humor dan terkesan nyeleneh, khas lagu-lagu bergenre komedi atau satire! Lagu seperti ini biasanya cocok untuk menghibur di suasana santai atau nongkrong bareng teman-teman.
Makna lagu "Waktu Ku Kecil" dari Knalpot Band ini sebenarnya cenderung ringan dan menghibur, namun jika ditelaah lebih dalam, lagu ini mengangkat tema tentang masa kecil yang penuh rasa penasaran, keusilan, dan ketidaktahuan. Lirik-liriknya menggambarkan kebiasaan anak kecil yang seringkali mencoba hal-hal baru tanpa tahu konsekuensinya.
Lagu ini juga bisa dianggap sebagai nostalgia untuk orang dewasa, mengingat masa kecil mereka yang mungkin penuh dengan keusilan dan tingkah lucu, tetapi juga diwarnai dengan pembelajaran. Bagaimana menurut pendapat Anda?
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
