Suara.com - Teuku Adifitrian, atau yang akrab disapa Tompi, turut menanggapi kasus pemukulan terhadap Muhammad Luthfi, dokter koas asal Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan.
Insiden bermula dari rekan Luthfi, Lady Aurellia, protes tentang jadwal piketnya yang bertepatan dengan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Lalu, Lady mengelukannya ke sang ibunda, Sri Meilina. Bersama supirnya, Meilina menemui Luthfi hingga terjadi pemukulan yang menyebabkan ketua stase itu terluka.
Kini, Luthfi tengah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara secara intensif.
Baca Juga: Jejak Digital Lady Anak Pejabat Biang Kerok Penganiayaan Terkuak, Saingan Thariq Halilintar?
Mengetahui kasus tersebut, Tompi yang merupakan dokter bedah plastik menyindir Lady melalui sebuah cuitan di akun X-nya, @dr_tompi pada Sabtu (14/12/2024).
Tompi bertanya-tanya apakah Lady masih mempunyai "muka" untuk melanjutkan kuliah di Unsri, mengingat dirinya yang menyebabkan insiden ini terjadi.
"Itu koas yang bikin ibu dan supirnya terlibat apa masih enak kalo lanjut kuliah?" cuit Tompi.
Menggunakan nada menyinggung, Tompi menyarankan Lady untuk membuka usaha makanan di kantin.
"Mending keluar terus buka usaha kantin aja nggak sih?" pungkasnya.
Cuitan Tompi itupun menuai beragam komentar dari warganet. Banyak yang ikut menghujat Lady, Meilina, serta sang sopir.
"Tadinya mau lulus dapet gelar dokter, terus minta mamih pipih bikin klinik kecantikan. Kan bisa sekalian 'cuci-cuci' di klinik nggak sih? Eh sekarang kayaknya bakal sulit deh," sindir seorang warganet.
"Rata-rata anak orang kaya atau anak pejabat itu pada manja semua nggak sih? Dikit-dikit ngadu ke orang tua," imbuh warganet yang lain.
"Baiknya Unsri DO koas manja ini daripada nanti jadi dokter abai sama nyawa pasien. Keluarga pasien komplain, bisa-bisa digebukin sama supirnya," kata yang lainnya.
Kini, sang sopir sudah menjadi tersangka.