
Pernyataan dari Gus Miftah ini kemudian menjadi topik perbincangan di X. Kritikan pun dilayangkan untuk tutur bahasanya yang tidak mewakili seorang pendakwah.
"Ya kurangi dulu bahasa dan perilaku kasarmu di depan publik. Kepercayaan itu dibangun lewat pengalaman hidup, bukan dipaksakan lewat kata-kata," kata seorang warganet.
"Justru kalau bisa sebaliknya, kalau masih kelakuaan seperti j***k tidak usah memaksakan untuk mengaku sebagai keturunan kiai," saran warganet.
"Tuh kan, penceramah tapi yang keluar dari mulutnya semua umpatan, apa pantas memberikan wejangan?" sindir warganet.
"Waduh mulai lagi mulutnya," warganet lainnya menyambung.