Suara.com - Dedy Mandarsyah harus berhadapan dengan banyaknya backlash dari publik atas perlakuan putrinya, Lady Aurellia Pramesti. Lady diketahui adalah salah satu koas di rumah sakit di Palembang.
Lady yang mengeluhkan jadwal jaga kepada sang Ibunda, Sri Meilina menjadi faktor munculnya kekerasan yang diterima oleh Chief Koasnya, Luthfi. Kekerasan tersebut mengharuskan Luthfi dirawat di rumah sakit.
Skandal ini tak begitu saja membuat nama Lady serta sang Ibunda, Sri Meilina menjadi buruk. Citra buruk juga dirasakan oleh Dedy Mandarsyah.
Bagaimana tidak, terkini terkuak dugaan campur tangan Dedy Mandarsyah atas pengancaman terhadap salah satu rekan mahasiswa putrinya di masa lalu.
Baca Juga: 5 Fakta Kondisi Lady Aurellia yang Alami Stres: Berujung Penganiayaan Dokter Koas
"Ternyata sudah kebiasaan wadulan si anak manja dan bukan hanya kmaren saja orangtuanya ngelabrak. Kali ini kena batunya," bunyi keterangan yang disertakan, dilansir dari akun X @WagimanDeep212_ pada Minggu (15/12/2024).
Dugaan rekam jejak buruk dari Dedy Mandarsyah ini muncul dari cuitan seorang warganet yang mengaku pernah mengalami ancaman tersebut secara langsung. Melalui cuitannya, warganet tanpa nama tersebut mengungkapkan kronologi ancaman yang diterimanya.
"Waktu bulan September aku mengalaminya. (Aku Chief Wahana dan aku lagi intership (magang))," tulis warganet yang diduga korban tersebut.
Konon, sosok tersebut mendapatkan fitnah dengan melakukan pemaksaan kepada Lady terkait jadwal di rumah sakit. Padahal disebutkan jika Lady mendapatkan jatah libur selama empat hari.
"Perkara jadwal dan itu aku difitnah memaksa anaknya masuk ketika stase Rumah Sakit, padahal dia libur empat hari (ada bukti chat-nya)," terang pemilik akun.
Baca Juga: Diduga Tak Sesuai LHKPN, Publik Telusuri Rumah Mewah Dedy Mandarsyah Pakai Google Maps: Nah Kan...
Lebih lanjut, warganet tersebut sampai diduga didatangi oleh Dedy Mandarsyah dan satu bawahannya. Selain membentak, Dedy diduga berniat memanfaatkan relasinya agar warganet yang 'menciderai' keinginan putrinya tersebut tidak bisa melanjutkan ke pendidikan dokter spesialis.
"Aku didatengin bapak dan satu orang bawahannya, ketika pelayanan di Puskesmas, aku dibentak sampai hebob se-PKM," ungkap warganet tersebut.
"Ngeri banget ditambah lagi selain bekingan, sampai bapaknya bilang di depan kami, mau gunain link-nya biar aku gak bisa lanjut pendidikan spesialis," tutupnya dalam curahan tersebut yang kemudian menuai beragam komentar.
"Ini calon dokter apa preman? Apa benar ada manusia yang bisa menghambat karier spesialis sesama rekan hanya karena anaknya harus jaga koas?" heran warganet.
"Emosi bacanya! Jadi anak, mamak & bapaknya sama saja. Kebiasaan dengan kelakuan arogan," tambah yang lain.
"Udah layak ditenggelamkan aja, raja-raja kecil sok berkuasa ini," warganet lain menambahkan.