Suara.com - Viral sebuah video memperlihatkan seorang dokter koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) dianiaya oleh seorang pria diduga supir pribadi dari ibu mahasiswa kedokteran Unsri.
Dari video yang diunggah akun @Heraloebss itu memperlihatkan pria berbaju merah memukuli dokter koas yang diketahui bernama Luthfi.
Dari kronologi yang dibagikan di akun tersebut diketahui bahwa chief koas itu dipukuli karena juniornya yang diduga merupakan anak pejabat itu tidak terima dengan jadwal jaga yang bertepatan pada saat libur Natal dan Tahun Baru.
Ibu dari mahasiswa yang tidak terima itu lalu mendatangi dokter koas bersama dua koas lainnya untuk membicarakan jadwal. Lalu tak lama istri pejabat itu tak terima hingga supir pribadinya menghajar dokter koas tersebut tanpa ampun.
Baca Juga: Terjaring OTT KPK, Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa Punya Harta Segini
Setelah video pemukulan terhadap dokter koas tersebut viral, netizen mulai menguliti siapa orang tua dari mahasiswa Unsri tersebut.
Usut punya usut, ayah dari mahasiswa itu merupakan pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bernama Dedy Mandarsyah.
Dari pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dibagikan ulang akun @musgiftah diketahui bahwa Dedy menjabat sebagai kepala balai.
Dari LHKPN tersebut terlihat laporan harta kekayaan pejabat PUPR tersebut. Di antaranya ada tiga bidang tanah dan bangunan di daerah Jakarta Selatan yang totalnya senilai Rp750.000.000.
Baca Juga: Beda Kekayaan Ali Syakieb vs Jeje Govinda Versi LHKPN: Dua Aktor Menang Pilkada 2024
Untuk alat transportasi yakni berupa satu unit mobil Honda CRV seharga Rp450.000.000, harta bergerak lainnya senilai Rp830.000.000, surat berharga senilai Rp670.700.000, kas dan setara kas Rp6.725.751.869
Total kekayaan pejabat PUPR yang diduga merupakan ayah dari mahasiswa Unsri itu adalah sebesar Rp9.426.451.869
Melihat LHKPN pejabat PUPR tersebut, banyak netizen yang memberikan berbagai spekulasinya. Rata-rata mereka meragukan bahwa LHKPN yang dilaporkan itu tidak sesuai dengan harta kekayaan sebenarnya.
“Mobilnya yg dimasukin cuma hrv wkwkwk itumah mobil koas,” ujar akun @baby***
“Waduhh, rumahnya juga yang dimasukin cuma di Jaksel doang, itu juga yg paling kecil,” kata akun @mus***
“Kalau yang dilaporin aja 9M berarti yg gak dilaporin bisa ratusan M,” komen akun @alej***
“Baru kemarin pimpinan KPK blg, pejabat-pejabat isi LHKPN asal-asalan, sekarang langsung ada contohnya. Banyak yg belum dimasukin itu hartanya,” komen akun @yesm***
Kontributor : Rizka Utami