Suara.com - Penghujung tahun 2024 dipenuhi dengan skandal-skandal yang datang dari keluarga pejabat. Terkini, diduga ada penganiayaan yang dimulai dari orang terdekat di keluarga pejabat.
Terpantau viral hingga Jumat pagi (13/12/2024), seorang dokter koas/dokter muda mendapatkan penganiaan di sebuah tempat makan dari pria berbaju merah. Korban masih mengenakan pakaian koas berwarna abu-abu saat menerima penganiayaan tersebut.
Pria dengan inisial L itu diduga ditemani seorang dokter koas lainnya, dengan busana yang sama, yang mencoba untuk menyelamatkannnya dari penganiayaan lebih lanjut.
Sementara pelaku penganiayaan yang berbaju merah disebut-sebut adalah sopir pribadi dari tuannya, seorang perempuan dengan pakaian rapi, setelan yang juga bernuansa abu-abu.
Baca Juga: Sebelum Terpilih Jadi Ketua Kagama, Basuki Hadimuljono dan Budi Karya Sumadi Bersaing Ketat
"Dokter muda dipukuli gegara jadwal jaga akhir tahun," bunyi keterangan yang disertakan oleh pengunggah di X, @Heraloebss.
Berdasarkan keterangan tersebut, asal muasal pertemuan yang berujung penganiayaan terurai.
Dimulai dari LAP (Lady), koas yang dibawahi oleh L diduga mendapatkan jadwal bekerja pada tanggal merah. Notabenenya, penjadwalan ini adalah hal yang wajar bagi mereka yang bekerja di rumah sakit.
LAP kemudian menceritakan hal tersebut kepada ibunya yang diduga seorang pengusaha batik. Menolak diam, sang ibu meminta bertemu dengan L dengan membawa sopir pribadi (pria berbaju merah).
Bukannya dibicarakan dengan tenang, sopir pribadi tersebut memukuli L hingga Chief Koas tersebut dibawa serta dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Kata Kapolda Kepri Soal Ibu Rantai dan Siksa Anak Sendiri di Batam
Namun, kemirisan tidak berhenti sana. LAP, sosok yang diduga adalah faktor di balik penganiayaan ini, diduga adalah anak dari seorang pejabat.
Menilik unggahan lanjutan yang dibagikan oleh akun @ceomical, ayah dari LAP adalah seorang pejabat di Kementerian PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum).
Sosok pejabat dengan inisial DM tersebut bekerja untuk bagian Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat. Bahkan wajahnya sempat terpampang nyata di Instagram milik PUPR Jalan Kalbar.
Baik LAP, sang ibunda yang diduga berinisial SM, maupun DM (ayah yang seorang pejabat) belum memberikan klarifikasi atas penganiayaan yang diterima oleh dokter koas di Palembang.
Namun komentar-komentar yang ditinggalkan warganet di Instagram milik PUPR Jalan Kalbar mulai dihapus satu per satu.
Selain itu, LAP, koas yang mengadu ke keluarga soal jadwal akhir tahun mendadak mengunci akun media sosial miliknya.
Sementara itu, publik tak berhenti mengorek dan terus membahas topik ini. Pasalnya, ini bukan kali pertama skandal penganiayaan muncul dari keluarga kalangan pejabat di tanah air.