Asal-usul Gus Miftah, Ternyata Hanya Anak Petani dan Pedagang Sayur

Rabu, 11 Desember 2024 | 19:15 WIB
Asal-usul Gus Miftah, Ternyata Hanya Anak Petani dan Pedagang Sayur
Potret Gus Miftah [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Latar belakang Gus Miftah langsung dikuliti publik, setelah videonya yang dituding hina penjual es teh goblok viral di media sosial.

Tak sedikit netizen yang mempermasalahkan panggilannya sebagai "Gus", sedangkan Gus Miftah diketahui bukan keturunan kyai.

Miftah Maulana alias Gus Miftah. (Instagram/pengajiangusmiftah)
Miftah Maulana alias Gus Miftah. (Instagram/pengajiangusmiftah)

Padahal, panggilan "Gus" yang biasanya digunakan Gus Miftah biasanya disematkan untuk anak kyai yang memiliki pondok pesantren.

Latar Belakang Keluarga Gus Miftah

Baca Juga: Padahal Bikin Sakit Hati, Sujiwo Tejo Sebut Hinaan Intim Gus Miftah ke Yati Pesek Biasa Terjadi

Sementara itu, kedua orangtua Gus Miftah adalah orang biasa yang tinggal di sebuah desa dan tak memiliki pondok pesantren.

Gus Miftah. [Suarajogja.id/Hiskia]
Gus Miftah. [Suarajogja.id/Hiskia]

Kedua orangtua Gus Miftah diketahui tinggal di Desa Adi Luhur, Kecamata Jabung, Lampung Timur. Ayahnya seorang petani, sedangkan ibunya hanya seorang pedagang sayuran.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh adik Gus Miftah, Miftahul Khoiron yang mengatakan ayahnya memang seorang petani dan ibunya pedagang.

"Dia (ayah) memang seorang petani, mamak saya pedagang membantu bapak saya di sawah," kata Miftahul Khoiron, adik Gus Miftah dilansir dari TV One News, Selasa (10/12/2024).

Namun, adik Gus Miftah mengatakan ayahnya sering dipanggil kyai karena dianggap sebagai sesepuh di desanya.

Baca Juga: 3 Film Horor Sujiwo Tejo, Sosoknya Disorot karena Komentari Gus Miftah

Sebab, kedua orangtuanya yang membuka desa tersebut dan mendirikan musholla pertama kalinya. Bahkan, ayahnya juga memiliki ratusan jamaah pengajian.

Karena itu, orang desa menyebut ayah Gus Miftah sebagai kyai, meskipun bukan kyai besar yang memiliki pondok pesantren.

"Bapak saya di sini itu ditokohkan sebagai ulama yang tertua pada saat ini di wilayah kami. Bapak saya kyai, tapi ya bukan kyai besar seperti di Jawa. Bapak saya cuman merawat orang desa, merawat jemaah yasin dan lainnya," jelas adik Gus Miftah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI