Suara.com - Topik perbincangan soal tarif ceramah Gus Miftah sedang hangat dibicarakan buntut kontroversi dengan penjual es teh di Magelang.
Pemilik nama Miftaim An'am alias Miftah Maulana Habiburrahman itu sempat diisukan mematok tarif ceramah dengan angka yang fantastis, yakni sebesar Rp 3 miliar hingga Rp 7,5 miliar.
Dalam acara 'Kopi Viral' pada Senin (5/4/2021), Gus Miftah sempat memberikan klarifikasi soal isu memasang tarif ceramah Rp 3 miliar hingga Rp 7,5 miliar.
Menurut Gus Miftah, isu tersebut pertama kali mencuat pada 2019 selepas melakoni sesi wawancara dengan sebuah media.
Baca Juga: Jejak Digital Gus Miftah Tolak Salaman Seorang Penjual Diungkit: Adab Lebih Penting
Suami Ning Astuti itu mengungkap, tarif ceramah berupa 3 M dan 7,5 M merupakan sebuah plesetan yang mengandung makna filosofis.
"Tiga M itu kepanjangannya 'Matur nuwun Mas Miftah', sampai tujuh setengah M itu artinya 'Pitulungan Setengah Mekso' (Pertolongan setengah memaksa)," ujar Gus Miftah, dikutip pada Rabu (11/12/2024).
Sementara dalam acara 'Kamar Rosi' pada Sabtu (17/4/2021), Gus Miftah terang-terangan menejelaskan alasan dirinya menyebut tarif ceramah tersebut.
"Dalam ceramah itu, saya melakukan subsidi silang. Kalau ada pejabat, BUMN, atau apa, apa gak lucu ketika kita hanya diundang lilahitaala, sementara mereka punya kepentingan? Maka dengan orang-orang seperti itu, tentunya kita ada pembicaraan," ucap Gus Miftah.
Menurut Gus Miftah, dirinya melakukan subsidi silang dengan filosofi tarif ceramah 3 M dan 7,5 M. Dia mengaku, akan meminta bayaran sesuai dengan agenda acara dan kesanggupan pihak panitia.
Baca Juga: Sejarah Gelar Kiai, Mengapa Titel yang Disandang Gus Miftah Dianggap Istimewa?
"Di satu sisi ketika saya harus datang ke desa-desa, saya gak akan mungkin ngomong itu. Bahkan kalau bisa, saya menyubsidi mereka. Itu barangkali yang disebut subsidi silang," sambung Gus Miftah.
Untuk informasi tambahan, Gus Miftah diduga mematok tarif ceramah sebesar Rp 75 juta. Besaran angka tarif ceramah itu muncul akibat curhatan sang dai ketika diundang oleh pengusaha batubara.
"Saya waktu itu diundang sama pengusaha batubara, (acara) syukuran (satu acara) sama penyanyi dangdut. Penyanyi dangdut nyanyi 5 lagu, saya ngaji satu jam. Selesai acara, penyanyi dangdut dikasih Rp 150 juta, (sedangkan) saya dikasih Rp 75 juta," tutur Gus Miftah.