Suara.com - Pendiri Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, langsung mengubah penampilannya setelah kontroversi menghina penjual es teh dan mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
Saat menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Gus Miftah lebih sering memakai peci.
Tetapi usai mencopot jabatannya itu, Gus Miftah kembali memakai blangkon yang sudah menjadi ciri khasnya sejak lama. Rupanya, perubahan ini bukan tanpa alasan.
Peci merupakan simbol yang disukai oleh Presiden Prabowo Subianto. Tetapi setelah tidak lagi menjabat, maka ia akan menjadi seorang pendakwah biasa.
Baca Juga: Pendidikan Andy F Noya yang Nyesel Undang Gus Miftah, Tak Lulus Kuliah?
"Kenapa beberapa saat ketika saya masih berada di UKP (Utusan Khusus Presiden), saya sering menggunakan peci, sebagai satu simbol yang sangat dicintai Bapak Prabowo," ujar dia.
"Tapi hari ini saya kembali menggunakan blangkon sebagai identitas saya sebagai seorang pendakwah," sambungnya, saat konferensi pers di Sleman, Yogyakarta, pada 6 Desember 2024.
Gus Miftah pun akan menjalani aktivitas seperti dahulu, yakni pendakwah dan pengurus di pesantren.
"Artinya saya kembali kepada masyarakat, kembali ke pesantren, ya seperti dulu, nggak ada yang berubah," pungkasnya, dikutip dari unggahan akun TikTok @baberumahan pada Selasa (10/12/2024).
Diketahui, Gus Miftah memutuskan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden usai mendapat banyak kritik keras dari berbagai pihak akibat mengolok-olok penjual es teh.
Insiden itu terjadi saat Gus Miftah menjadi pemateri dalam sebuah tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, sekitar dua pekan yang lalu.
Gus Miftah mengolok penjual es teh bernama Sunhaji dengan sebutan "goblok" di depan ribuan jamaahnya dengan dalih bercanda.