Suara.com - Jauh sebelum menghina Yati Pesek PSK dan penjual es teh goblok, Gus Miftah ternyata sempat mendapat teguran dari seorang murid SMA karena kebiasaannya berbicara kasar.
Kala itu, Gus Miftah sedang mengisi kajian yang berisi murid-murid SMA. Kemudian, salah satu murid SMA perempuan bertanya-tanya alasan pria bernama Miftah Maulana sebagai ulama itu suka berbicara kasar.
Gus Miftah lantas berdalih dirinya suka berbicara kasar, karena jemaahnya seperti murid-murid SMA tersebut.
"Nah Gus Miftah ini kan seorang kyai. Nah prinsip Gus Miftah ini kok masih ngomong kasar itu gimana?" tanya seorang murid SMA perempuan dilansir dari TikTok @bocil_reserse48.
Baca Juga: Dituduh Pelacur Hingga Jual Narkoba oleh Alvin Lim, Teh Novi Ngadu ke Komnas Perempuan
"Soalnya yang tak hadapi itu orang-orang kayak kamu," ujar Gus Miftah.
Setelah itu, Gus Miftah kembali berdalih kebiasaannya berbicara kasar agar lebih dekat dengan jemaahnya kaum marjinal.
"Jadi gini kebiasaan saya ngomong nggak enak itu sengaja untuk membuat saya dekat dengan kawan-kawan saya kaum marjinal," katanya.
Sebab, mantan Utusan Khusus Presiden ini mengaku ada jemaahnya yang enggan mengaji lagi karena tutur bahasanya yang terlalu formal dan agamis.
"Jadi, dulu itu saya pernah ngaji yang dibaca ayat sama hadist pak. Mereka langsung bilang sama saya 'Gus besok nggak usah ngaji aja ya, saya pusing dengar kayak gitu'," jelasnya.
Baca Juga: Teh Novi Tak Sudi Damai Meski Alvin Lim Memohon: Anak Saya Sampai Tanya Apa Itu Pelacur?
Tak hanya itu, Gus Miftah juga pernah mendapat cibiran karena bersalaman dengan wanita yang berprofesi sebagai PSK.
"Terus saya juga pernah digituin sama orang, gara-gara saya pernah salaman dengan mbak mbak PSK selesai ngaji. Dia bilang 'Bukan muhrim kok salaman dan sebagainya'," jelasnya.
Sementara, Gus Miftah berdalih dirinya bersalaman dengan perempuan tersebut karena pernah dicibir sok suci dan jemaahnya menolak untuk mengaji lagi.
"Dulu bu gara-gara saya nggak mau salaman, mereka memutuskan tidak mau ngaji. Mereka bilang nggak usah ngaji, kyainya sok suci," katanya.
Karena itu, Gus Miftah memilih untuk bersalaman dengan lawan jenis, terutama para PSK agar mereka tetap mau mengaji.
"Saya mending mau bersalaman sama mereka, tapi mereka mau ngaji daripada saya tidak salaman terus mereka tidak mau ngaji," ujar Gus Miftah.
Gus Miftah mengatakan kebiasaannya kumpul bersama mereka itulah yang membuatnya sering berbahasa kasar. Namun, dirinya justru tak pernah menghina para PSK dan selalu menggunakan bahasa krama dengan istrinya.
"Nah bahasa saya itu karena terbiasa bertemu dengan mereka. Tapi demi Allah, saya ngaji 23 tahun dengan mbak mbak di sana nggak pernah saya memanggil lonte," ujarnya.