Suara.com - Usai videonya hina penjual es teh viral, asal-usul Gus Miftah bukan seorang anak kyai dan hanya anak seorang petani sempat dikuliti publik.
Hal tersebut pun dibenarkan oleh adik Gus Miftah, Miftahul Khoiron yang mengatakan ayahnya memang seorang petani.
Namun, Miftahul Khoiron juga tetap mengakui ayahnya seorang kyai, meskipun bukan kyai besar atau kyai yang memiliki pondok pesantren.
"Dia memang seorang petani, tapi emang nggak boleh jadi kyai? Kan diberita itu Miftah bukan anak kyai, ya kalau kyai besar memang iya. Bapak saya memang nggak punya pondok, tapi bapak saya tahun 80-an itu buka mushola," kata Miftahul Khoiron, adik Gus Miftah dilansir dari TV One News, Selasa (10/12/2024).
Baca Juga: Dituding Ikut Campur Masalah Gus Miftah dan Sunhaji, Clara Shinta Risih Dikomentari 'Anak Abah'
Miftahul Khoiron mengatakan ayahnya biasa dipanggil kyai, karena dianggap sebagai tetua di kampung halamannya.
Sebab, kedua orangtuanya itulah yang membuka desa tempat tinggal mereka dan membangun musholla pertama kalinya di sana.
"Bapak saya di sini itu ditokohkan sebagai ulama yang tertua pada saat ini di wilayah kami. Bapak saya kyai, tapi ya bukan kyai besar seperti di Jawa. Bapak saya cuman merawat orang desa, merawat jemaah yasin dan lainnya," jelasnya.
Menurut adik Gus Miftah, tak ada salahnya sang ayah disebut kyai karena memang pernah belajar di pondok pesantren dan memiliki ratusan jamaah di kampung halaman.
"Memang pada waktu itu mamak saya pedagang membantu bapak saya di sawah. Tapi, apakah itu menghalangi dia untuk beribadah? Bapak saya punya jamaah sekitar ada 500 ratus orang di kampung ini," jelasnya.
Baca Juga: Pendidikan Andy F Noya yang Nyesel Undang Gus Miftah, Tak Lulus Kuliah?
Karena itu, Miftahul Khoiron beranggapan tak ada salahnya pula sang kakak memiliki nama panggilan Gus Miftah.