Suara.com - Penampilan Gus Miftah di acara "Kick Andy" kembali jadi sorotan buntut hardikan terhadap penjual es teh di pengajiannya. Andy F Noya sebagai host kala itu mengaku menyesal mengundang Gus Miftah untuk datang ke acara "Kick Andy".
Alasannya, Gus Miftah menjawab pertanyaan Andy F Noya dengan tidak serius. Padahal Andy F Noya mempertanyakan alasan Gus Miftah yang mengaku pemuka agama sering berkunjung ke kelab malam.
Gus Miftah malah berseloroh bukan ke kelab malam, tetapi puskesmas yang menurutnya singkatan dari "Pusat Kesenangan Mas-mas". Andy F Noya lantas mempertanyakan siapa yang mengundang Gus Miftah ke acaranya.
Andy F Noya selama ini dikenal sebagai wartawan dan host kenamaan Tanah Air. Seperti apa riwayat pendidikan Andy F Noya? Simak ulasannya berikut ini.
1. Profil Singkat Andy F Noya
Andy Flores Noya lahir di Surabaya, Jawa Timur, 64 tahun silam, tepatnya 6 November 1960. Pria keturunan Ambon, Belanda, Jawa, dan Portugis tersebut sempat mengenyam pendidikan di Malang, Jawa Timur, dan Jayapura.
2. Pendidikan Andy F Noya
Andy F Noya tak sampai lulus saat sekolah di STM Jayapura karena pindah ke Jakarta. Ia menamatkan pendidikannya di STM 6 Jakarta Selatan.
Mimpi menjadi wartawan membuat Andy F Noya mendaftar di Sekolah Tinggi Publisistik. Padahal Andy F Noya kala itu mendapat beasiswa di IKIP Padang.
Baca Juga: Rekam Jejak Usman Ali: Tertawa Saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh, Kini Minta Maaf
Sayangnya Sekolah Tinggi Publisistik yang kini bernama Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta tidak menerima lulusan STM. Namun Andy F Noya tak menyerah.
3. Perjuangan Andy F Noya jadi Wartawan
Keinginan Andy F Noya menjadi wartawan bermula dari gurunya yang bernama Bu Ana. Sejak Andy F Noya masih kecil, Bu Ana sudah melihatnya cocok menjadi seorang wartawan.
Andy F Noya kemudian memilih Sekolah Tinggi Publisistik karena membaca majalah "Gadis". Sebuah artikel menjelaskan bahwa Sekolah Tinggi Publisistik merupakan sekolah yang tepat untuk calon wartawan.
Andy F Noya pun masih ingat penulis artikel tersebut, yaitu Bernard Siregar yang merupakan redaktur Majalah Gadis sekaligus dosen Sekolah Tinggi Publisistik. Oleh sebab itu, Andy F Noya kekeuh kuliah di sana.
Sekolah Tinggi Publisistik yang tidak menerima lulusaj STM membuat Andy F Noya berjuang sampai ke Direktorat Perguruan Tinggi. Andy F Noya sampai mengajak ibunya yang menangis-nangis di hadapan rektor kala itu, Ali Mochtar Hoeta Soehoet.
Perjuangan Andy F Noya dan sang ibunda tidak sia-sia. Andy F Noya diterima menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Publisistik dengan syarat nilai harus bagus apabila tidak ingin dikeluarkan.
Andy F Noya berhasil membuktikan prestasinya dengan cara menjadi asisten dosen di tahun kedua kuliahnya. Kendati begitu, Andy F Noya drop out di tahun ketiga.
4. Awal Karier Andy F Noya
Berhenti kuliah tak membuat cita-cita Andy F Noya sebagai wartawan pupus. Sebab sewaktu masih kuliah, Andy F Noya digaet menjadi reporter untuk membantu Majalah Tempo menerbitkan buku "Apa dan Siapa Orang Indonesia" tahun 1985.
Di tahun yang sama, Andy F Noya bergabung dengan harian ekonomi Bisnis Indonesia salah satu anak usaha Tempo. Bahkan Andy F Noya adalah 19 reporter pertama harian tersebut.
Sebagai catatan, Andy F Noya di awal tahun 2024 ini menyatakan menyesal pernah Drop Out (DO) dari kampus. Di hadapan para mahasiswa, Andy F Noya menegaskan bahwa kuliah itu penting.
Itu dia riwayat pendidikan Andy F Noya yang tengah disorot karena menyesal mengundang Gus Miftah di acara "Kick Andy". Bagaimana pendapatmu?
Kontributor : Neressa Prahastiwi