Orang Tua Beda Agama, Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty yang Belajar Bacaan Salat di Sekolah

Sumarni Suara.Com
Selasa, 10 Desember 2024 | 09:37 WIB
Orang Tua Beda Agama, Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty yang Belajar Bacaan Salat di Sekolah
Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty. (Instagram/febbyrastanty)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Febby Rastanty belum lama ini membagikan kisah soal perjalanan spiritualnya. Lewat wawancara di kanal YouTube Daniel Mananta, Febby Rastanty mengungkap tentang keyakinan agama yang dipilihnya.

Rupanya, Febby Rastanty lahir dari kedua orang tua yang beda agama dan membuatnya tidak mendapatkan pengajaran soal agama yang cukup.

Lalu seperti apakah kisah perjalanan spiritual Febby Rastanty? Bagaimana sampai akhirnya dia mantap menjadi seorang muslim seperti sekarang? Simak ulasannya berikut.

1. Tidak Ada yang Benar-Benar Mengajari Febby Agama

Baca Juga: Cerita Febby Rastanty Alami Baby Blues di Sampai Nanti Hanna!

Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty.
Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty.

Orang tua Febby Rastanty yaitu Rasyid Jayaruddin dan Anice Worang menganut kepercayaan yang berbeda. Sehingga Febby pun tumbuh dalam keluarga beda agama dan tidak mendapatkan pengajaran soal agama di rumah. 

"Aku lahir dari papa sama mama yang kepercayaannya berbeda. Jadi sebenarnya enggak ada yang benar-benar mengajarkan aku agama," ungkap Febby Rastanty seperti dikutip dari akun Youtube Daniel Mananta.

2. Belajar Bacaan Salat di Sekolah

Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty.
Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty.

Lebih lanjut Febby menjelaskan jika pemahamannya soal agama Islam termasuk bacaan salat bukan diperolehnya dari lingkungan keluarga. Febby mengaku bisa mengenal dan belajar bacaan salat dari sekolah.

Menurutnya, sang papa memang menegaskan jika keyakinan agama harus Islam. Tetapi papanya bukan sosok yang bisa menjelaskan dan mengajarkan secara teknis tentang Islam.

Baca Juga: Belajar dari Sampai Nanti Hanna!, Febby Rastanty: Jangan Takut Putuskan Hubungan Toxic, Kamu Berhak Bahagia

“Semua bacaan salat aku tuh aku dapatin dari sekolah, bukan diajari sama keluarga. Papa juga ibaratnya Islam KTP. Kata papa, yang paling penting kepercayaannya harus Islam, tapi dia bukan tipe yang bisa mengajarkan secara teknis Islam itu gimana," ucap Febby Rastanty.

3. Mencari Jalan Sendiri

Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty.
Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty.

Febby Rastanty juga menjelaskan jika perjalanan spiritualnya untuk bisa memahami Islam itu adalah usahanya sendiri dan bukan dari keluarga. Febby mencari jalannya sendiri untuk bisa lebih memahami dan mendalami ajaran Islam.

Febby merasakan titik balik dalam perjalanan spiritualnya ketika melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia.

"Aku mencari sendiri, dan ternyata pas aku dalam proses yang kedua kalinya aku mencoba masuk UI, ya aku banyakin salat," imbuh Febby.

4. Bangga Bisa Mencari dan Memilih Jalannya Sendiri

Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty.
Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty.

Jika pada umumnya agama sudah diajarkan sejak dari lingkungan rumah maka Febby yang tidak mendapatkannya kini justru merasa bangga. Pasalnya, Febby Rastanty berhasil mencari dan menemukan jalannya sendiri untuk bisa memahami Islam. 

"Aku bisa dengan bangga bilang bahwa aku memilih dan menemukan jalanku sendiri," jelasnya.

5. Merasa Lebih Tenang

Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty.
Kisah Perjalanan Spiritual Febby Rastanty.

Berbekal bacaan salat yang dipelajarinya di sekolah, Febby Rastanty bisa menemukan ketenangan setiap kali menunaikan ibadah wajib bagi semua umat Islam tersebut. Perjalanan spiritual yang Febby lalui ini bukan hanya memberinya kedamaian tetapi juga membuatnya semakin yakin pada ajaran Islam. 

"Ternyata aku jadi lebih tenang, lebih sabar, lebih Islam," tandas Febby Rastanty.

Perjalanan Spiritual Febby Rastanty yang lahir di keluarga beda agama sampai akhirnya bisa menemukan jalannya sendiri untuk lebih memahami Islam. 

Kontributor : Safitri Yulikhah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI