Suara.com - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 telah berakhir. Acara ini telah digelar selama satu minggu penuh, yakni dari 30 November hingga 7 Desember 2024.
Acara bertajuk Metanoia ini ditutup dengan pengumuman pemenang dari 6 penghargaan, yakni NETPAC Award, Indonesian Screen Awards, Blencong Award, Geber Award, dan JAFF Student Award.
Setelahnya, para pengunjung dihibur dengan screening film 1 Kakak 7 Ponakan. Film ini rencananya akan mulai diputar di bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada 23 Januari 2025 mendatang.
Selama 8 hari acara, tercatat lebih dari 24 ribu pengunjung telah menikmati film-film yang diputar di JAFF. Menurut Direktur JAFF, Ifa Isfansyah, acara tahun ini merupakan yang terbesar.
Baca Juga: JAFF 2024 Digelar, Ribuan Penonton Antusias Padati Empire XXI Jogja Walau Diguyur Hujan
"JAFF yang semakin dewasa ini terasa juga dari respons semua penonton dan pesertanya di tahun ini," tutur Ifa, saat konferensi pers di Artotel Bianti, Yogyakarta, pada Sabtu (7/12/2024).
Ifa menambahkan, "Semoga semua bentuk antusiasme dan impan balik dari semua peserta JAFF 19 turut menjadi pendorong dan penggerak semakin bergairahnya perfilman Indonesia selama satu tahun mendatang."
Tahun ini, program Nocturnal, yakni penayangan film-film di jam menjelang tengah malam turut dihadirkan dan berhasil menarik minat banyak penonton.
Hadir pula program cinematic concert. Tidak hanya satu, program ini menampilkan dua film yang sudah dikurasi secara matang, yakni Samsara dengan iringan musik secara langsung dan penampilan kolaborasi Sal Priadi serta Kunto Aji.
"Penambahan program cinematic concert yang full booked, penayangan program Layar Anak Indonesiana serta penayangan program Nocturnal adalah cara kami untuk menjaga etalase keragaman karya," imbuh Direktur Eksekutif JAFF, Ajish Dibyo.
Baca Juga: Sinopsis Mungkin Kita Perlu Waktu, Tayang Perdana di JAFF 2024
Hal menarik lainnya adalah Bioskop Bisik, yang khusus diadakan untuk teman-teman buta dan tuli.
"Ke depannya, kami ingin terus mempertahankan semangat keberagaman dengan kembali berinovasi untuk menghadirkan bentuk-bentuk yang baru dan semakin kreatif lagi," pungkasnya.
Tidak hanya screening film, JAFF juga menghadirkan sejumlah progran non-screening seperto public lecture, workshop, forum komunitas, dan pelatihan untuk filmmaker.
Pada perayaan penutupan JAFF, sempat disebutkan bahwa festival film internasional terbesar ini akan digelar lagi sekitar awal Desember 2025 dengan tema yang lebih menarik dan kreatif.