Infografis
Suara.com - Dalam pagelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024, Vidio mengajak penggemar serial thriller untuk turut merasakan ketegangan dan keseruan dari series Zona Merah melalui layar lebar.
Karya sineas kawakan Sidharta Tata dan Fajar Martha Santosa ini pertama kali tayang di platform streaming Vidio pada November 2024 lalu.
Zona Merah diproduksi oleh Screenplay Films menghadirkan berbagai aktor berpengalaman dan berbakat, seperti Devano Danendra (Adi), Aghni Haque (Maya), Maria Theodore (Ella), serta Lukman Sardi (Zaenal Effendi).
"Zona Merah menjadi lompatan baru dalam kreativitas saya sebagai seorang sutradara dan penulis," tutur Tata, saat ditemui di Empire XXI, Yogyakarta, pada Jumat (7/12/2024).
Tata menambahkan bahwa Zona Merah terinspirasi dari kejadian nyata dalam dunia politik Indonesia yang terjadi beberapa tahun terakhir, salah satunya kasus Mario Dandy.
"Kami menggarap cerita yang terinspirasi dari kisah nyata tentang kejahatan terstruktur dari sekeloompok elit, yang kemudian digabung dengan cerita urband legend," sambungnya.
Zona Merah menceritakan tentang apokalips zombie yang terjadi di sebuah desa bernama Rimbalaya, yang disebut 'mayit'.
“Kita tidak perlu membuat kerumitan lain soal zombie. Nah, karena kami juga ingin kita punya ‘zombie kita sendiri’, maka dipilihlah nama yang dikenal luas oleh masyarakat indonesia, yaitu mayit,” jelas Fajar.
Mayit-mayit ini juga dibuat melokal, seperti memakai kabaya, ompong dan memakai sarung. Mereka bergerak dengan indera penciuman.
Baca Juga: Sinopsis 10 PM, Series Horor Indonesia Tentang Teror Siaran Radio Mematikan
"Mereka punya karakter khusus, termasuk ada kelemahan tertentu. Ini yang menjalin cerita menjadi semakin seru," pungkasnya.
