Suara.com - Campur aduknya pekerjaan yang ditangani oleh orang-orang di dalam kabinet Prabowo Subianto mengundang perhatian Dino Patti Djalal.
Melalui cuitannya, mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat tersebut memang tidak menyebut nama secara gamblang. Namun secara khusus, Dino menunjukkan cuitannya untuk staf khusus serta kementerian yang kini masuk ke dalam istana dan bekerja bersama kabinet.
Disampaikan dengan penuh hormat, imbauan Dino Patti Djalal soal penegasan terkait apa saja pekerjaan yang diemban oleh orang-orang kabinet langsung disorot oleh publik di X.
Dino dengan tegas mendesak adanya aturan tertib dan tegas agar mereka yang bekerja untuk kabinet tidak memiliki pekerjaan sampingan.
Baca Juga: Pendidikan Abu Janda: Usul Dharma Pongrekun Gantikan Gus Miftah Jadi Utusan Khusus Presiden
Dilansir pada Minggu (8/12/2024) oleh Suara.com, Dino berupaya mencegah adanya campur aduk konflik kepentingan ketika pejabat kabinet memiliki pekerjaan sampingan di perusahaan swasta.
Selain itu, kemungkinan adanya korupsi bisa dimulai dari adanya pekerjaan lain di perusahaan swasta, selain fokus pada kabinet dan pemerintahan.
"Dengan segala hormat, perlu ada kejelasan, penegasan plus penertiban bahwa semua staf khusus yang masuk Istana dan kementerian tidak diperbolehkan punya (dan harus lepaskan semua) pekerjaan sampingan di swasta," tulis Dino.
"Karena bisa timbulkan konflik kepentingan dan membuka peluang korupsi," katanya menyambung.
Menariknya, saat cuitan tersebut diterbitkan, tidak sedikit yang menyenggol nama Raffi Ahmad, salah satu utusan khusus Presiden Prabowo.
Baca Juga: Baim Wong Unggah Foto Ayahnya Masih Sakit: Jangan Ada Pikiran Macam-macam ya Pah
"Ini saja usaha patungan Raffi Ahmad, dia pejabatnya, dia yang punya usahanya. Dia yang tandatangan prasastinya pakai gelar HC abal-abal pula," kata warganet menyinggung peresmisan Sam's Studio oleh Raffi, Nagita, serta Giring baru-baru ini.
"Termasuk Raffi Ahmad, gaji full tapi kerjanya setengah-setengah. Raffi Ahmad segera pilih mau tetap lakukan tugas jabatan atau tetap jadi pekerja seni. Kalau pilih jalankan tugas, maka lakukan tugas dengan prosedur dan protokoler Negara Republik Indonesia," desak warganet yang lain.
"Contohnya Raffi Ahmad. Masih makan duit iklan di TV. Kacau kalau begini," komentar lainnya.