Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai pemenang Pilkada Jakarta. Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 itu unggul dengan capaian 50,07 persen suara.
Kemenangan Pramono Anung dan Rano Karno pun dirayakan oleh para pendukungnya, termasuk artis senior Roy Marten. Ia menyebut hasil Pilkada Jakarta sebagai kenyataan yang tidak terbantahkan lagi.
"Rakyat memilih, dan ini adalah sebuah kenyataan. Selamat untuk Mas Pram dan Rano," ujar Roy Marten di kawasan TB Simatupang, Jakarta, Minggu (8/12/2024).
Hasil Pilkada Jakarta sudah diprediksi sejak awal oleh Roy Marten dan para pendukung Pramono Anung-Rano Karno yang lain. Bukan optimisme kosong, mereka mengacu pada hasil survey elektabilitas Pramono-Rano yang terus naik sampai hari terakhir kampanye.
Baca Juga: Cak Lontong: Suara Pram-Rano Penuhi Syarat Menang Satu Putaran
"Dari awal kami memang sudah yakin. Indikasinya gini, mereka ini kan dari nol persen, tiba-tiba terus nanjak. Trennya memang naik," terang Roy Marten.
Pramono Anung-Rano Karno juga mendapat dukungan dari dua mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Anies Baswedan. Mereka sama-sama punya basis pendukung kuat di Jakarta, dan Roy Marten pun mengakui andil mereka di balik kemenangan Pram-Rano.
"Ada faktor Ahok dan Anies juga kan. Itu sangat berpengaruh dan itu yang membuat kami yakin mereka akan menang satu putaran," kata Roy Marten.
Pun dari figur Pramono Anung dan Rano Karno, Roy Marten melihat keduanya sebagai pasangan yang lebih menarik untuk dinanti hasil kinerjanya sebagai kepala daerah.
"Mereka pasangan yang saling melengkapi. Mas Pram birokrat yang handal, punya pengalaman luar biasa. Sedangkan Rano dalam kesenian saya kira mumpuni," papar Roy Marten.
Baca Juga: Mahfud MD sampai Basuki Hadimuljono Ikut Kumpul-kumpul Alumni UGM, Keberadaan Jokowi Dicari
"Birokrat dan seniman adalah pasangan yang sangat menarik. Jakarta akan dipimpin oleh pasangan yang idealis ini," imbuh ayah Gading Marten tersebut.
Tak lupa, Roy Marten melabeli kemenangan Pramono Anung dan Rano Karno di Pilkada Jakarta sebagai simbol perlawanan rakyat atas upaya pengkerdilan demokrasi dari mereka yang berkuasa.
"Ini sebuah perlawanan rakyat untuk melawan instruksi dari atas. Ini bukti rakyat tidak bisa didikte lagi," tandas Roy Marten.