Kenapa Gus Miftah Harus Dicopot dari Utusan Khusus Presiden? Kalis Mardiasih Punya Jawabannya

Jum'at, 06 Desember 2024 | 09:35 WIB
Kenapa Gus Miftah Harus Dicopot dari Utusan Khusus Presiden? Kalis Mardiasih Punya Jawabannya
(Instagram/gusmiftah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gaung pencopotan Miftah Maulana Habibburahman atau Gus Miftah sebagai salah satu Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto makin ramai disuarakan publik.

Terbaru, penulis Kalis Mardiasih lewat sebuah unggahan di akun X pada Kamis (5/12/2024), ikut menuliskan deretan alasan kenapa Gus Miftah harus lengser dari kedudukannya saat ini.

Pertama, Kalis Mardiasih menyoroti bagaimana Gus Miftah tidak bisa memuliakan orang-orang yang punya sumbangsih atas gaji dan tunjangannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

“Sebagai Utusan Khusus Presiden, Miftah menerima gaji dan tunjangan setara dengan pejabat setingkat menteri. Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2024. Digaji pakai uang kita, tapi Miftah tidak memiliki latar keilmuan resolusi konflik kebebasan beragama dan berkeyakinan,“ ujar Kalis Mardiasih.

Baca Juga: Bukan Cuma Penjual Es Teh, Coki Pardede dan Tretan Muslim Pernah Kena Celetukan Maut Gus Miftah 6 Tahun Lalu

Kedua, Kalis Mardiasih melihat Gus Miftah sudah beberapa kali terlibat dalam upaya kriminalisasi warga sipil atas tindakan yang mestinya tidak perlu dijatuhi hukuman penjara.

“Jejak-jejak digital yang ada menampakkan ujaran diskriminatifnya ke kelompok yang berbeda, atau statement-statement yang mendukung kriminalisasi warga sipil. Contohnya seperti Lina Mukherjee, komika Lampung Aulia Rakhman dan lain-lain,” terang Kalis Mardiasih.

“Bagaimana jika suatu saat, mulutnya yang ngawur sebagai Utusan Khusus Presiden justru memicu konflik yang berdampak merusak ke masyarakat sipil?,” lanjutnya.

Ketiga, Kalis Mardiasih merasa bukti Gus Miftah tidak berpihak ke rakyat kecil sudah banyak tersebar di media sosial. Kasus dengan pedagang es teh bukan jadi yang pertama untuk sang pendakwah.

“Sudah terlalu banyak jejak digital Miftah mengolok-olok mereka yang lemah seperti pedagang kecil, mereka yang dianggap jelek, bahkan seksisme akut melecehkan perempuan,” papar Kalis Mardiasih.

Baca Juga: Video Lawas Gus Miftah Hina Profesi Dokter Dibongkar Netizen

Aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU), Kalis Mardiasih. [Instagram @kalis.mardiasih]
Aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU), Kalis Mardiasih. [Instagram @kalis.mardiasih]

“Basis dari toleransi atau perdamaian aktif adalah tidak bias dan tidak menindas mereka yang lemah. Kita tidak bisa memberikan keadilan jika kita menindas mereka yang lemah,” imbuh perempuan 32 tahun.

Tuntutan pencopotan Gus Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden ramai digaungkan setelah aksi menghina pedagang es teh di sebuah kajian mendapat sorotan tajam.

Sebagai pejabat publik, Gus Miftah dianggap melakukan perbuatan tidak pantas terhadap mereka yang mestinya diayomi.

Gus Miftah sendiri sudah mengakui kesalahan dan menyampaikan permintaan maaf atas aksi kontroversialnya. Ia pun sudah menemui sang pedagang es teh yang sempat jadi bahan olok-olok.

Hanya saja, publik merasa permintaan maaf saja tidak cukup bagi Gus Miftah menyelesaikan masalah yang kini ia hadapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI