Suara.com - Gaya humor Gus Miftah santer dibicarakan publik buntut momen mengolok-olok pedagang asongan diklaim hanya sebatas guyonan.
Seperti diketahui, kuasa hukum Gus Miftah, Herdiyan Saksono, mengeklaim jika momen sang dai menghina penjual es teh di Magelang sekadar bercanda belaka.
"Itu guyonan atau gaya bahasa dalam penyampaian syiar, dalam penyampaian sebuah cerita yang dimaknai dengan pertanda-pertanda, yang menurut Gus itu merupakan intermezzo dan menarik perhatian para khalayak ramai," ucap Herdiyan Saksono.
Berdasarkan penelusuran, Gus Miftah diketahui memiliki gaya humor dengan cara me-roasting lawan bicaranya menggunakan kata-kata kasar. Salah satu di antaranya adalah guyonan kepada Yati Pesek.
"Kulo bersyukur Bude Yati elek, mulo jadi sinden nek ayu dadi l***e iki (saya bersyukur Bude Yati jelek makanya jadi sinden, kalau cantik jadi l***e ini)," ujar Gus Miftah.
Seiring santernya hal tersebut, gaya humor Gus Miftah santer dibanding-bandingkan dengan gaya humor Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Selaras dengan Gus Miftah, Gus Dur diriwayatkan juga kerap melontarkan materi komedi ketika mengisi acara pengajian.
"Gus Dur kerap disebut sebagai 'Bapak Dark Joke' karena humornya sering pinggir jurang. Gus Dur juga sering nge-joke di arena pengajian untuk mencairkan suasana," tulis akun @jaringangusdurian.
Kendati demikian, Gus Dur disebut-sebut memiliki gaya humor yang berbeda dari Gus Miftah. Eks Presiden RI itu dikabarkan hanya me-roasting diri sendiri dan orang dengan kekuasaan.
Baca Juga: Sindiran Berlanjut, Cara Minta Maaf Gus Miftah Jadi Konten Kocak
"Namun, humor Gus Dur selalu menertawakan dua hal: dirinya sendiri dan orang yang punya kuasa," sambung akun tersebut, dilansir pada Kamis (5/12/2024).