Suara.com - Pipik Dian Irawati alias Umi Pipik juga salah satu yang mendatangi Sungaji, penjual es teh yang dihina oleh Gus Miftah beberapa waktu lalu.
Umi Pipik melalui akun Instagramnya mengunggah foto bersama Sungaji dan istrinya.
Pada unggahannya itu, istri mendiang Ustad Jefri al Buchori alias Uje ini juga mengucap syukur sekaligus memberi pesan bahwa Tuhan tak akan memberi ujian yang melampaui batas umatnya.
"MasyaAllah Tabarakallah Allah itu tidak pernah meletakkan beban dan tanggung jawab di pundak yang salah. Jika kita terpilih, maka kitalah yang mampu, dengan keyakinan kita akan ayat Laa yukallifullahu nafsan illa wus'aha (Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan hambaNya)," ujar Umi Pipik pada unggahannya, Kamis (5/12/2024).
Baca Juga: Ribut dengan Denny Sumargo, Farhat Abbas Dinasihati Jusuf Hamka Belajar dari Ahmad Dhani
Ibu 3 anak ini juga mengingatkan bahwa hati yang lapang dada dan mudah memaafkan seseorang akan membuat segala permasalahan dalam hidup lebih ringan dan mudah.
"Maka segalanya tampak ringan dan mudah, asal di hati tidak menaruh pengharapan kepada makhluk dan punya sifat mudah memaafkan," katanya.
Dalam kasus Gus Miftah menghina penjual es teh tersebut, Umi Pipik mengatakan ada 2 pelajaran yang bisa dipetik dari masalah tersebut.
Kalimat hinaan yang dilontarkan oleh Gus Miftah justru membawa rezeki untuk Sungaji, yang seketika mendapat banyak rejeki dari berbagai penjuru.
Namun, ibu Abidzar ini berusaha mengingatkan Sungaji agar tak mudah terlena dengan rezeki yang tiba-tiba mengalir deras.
Baca Juga: Baru 10 Jam Damai, Farhat Abbas Dituding Kembali Serang Teh Novi Sambil Bongkar Teguran Kemensos
"Kalimat yang didengar membawa pada sebuah jalan keberkahan dan Allah angkat derajatnya, tetapi jangan terlena dengan yang sesaat. Semoga membawa diri semakin taat," ujar Umi Pipik.
Sementara itu, kata-kara kasar yang dilontarkan oleh Gus Miftah ini juga memberi pelajaran untuk dirinya sendiri agar lebih bisa mengontrol ucapan dan sikapnya.
"Kalimat yang terucap membawa pada kebencian, semoga ada penyesalan dan tak terulang serta membawa diri pada muhasabah yang panjang," katanya.
Karena itu, Umi Pipik berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang bahwa tingginya ilmu seseorang tak bisa diukur hanya dari pakaiannya saja.
Sebab, Umi Pipik memiliki keyakinan bahwa penilaian Allah teehadap umatnya berbeda dengan manusia biasa dan tidak berdasarkan pakaian maupun status sosialnya.
"Dihadapan manusia mungkin seseorang dipandang istimewa. Tapi, bisa jadi di hadapan Allah dia terlihat biasa saja. Tapi, ada orang yang dipandang manusia dia biasa saja bisa jadi di hadapan Allah dia orang yang luar biasa istimewa," jelasnya.
Terakhir, istri mendiang Uje mengatakan dirinya sengajak menghampiri Sungaji setelah mengisi kajian. Pada pertemuannya dengan penjual es teh tersebut, Umi Pipik mendapat banyak pelajaran mengenai indahnya ilmu Ikhlas.
"Saya diantar oleh kakak saya untuk menuju ke Magelang, tempat bapak Sungaji tinggal. Banyak makna yang tersirat dari percakapan saya, indahnya ilmu ikhlas. Karena ikhlas adanya di hati bukan di lisan. Hati yang mudah memaafkan dan tak ada pengharapan kepada makhluk," jelasnya.