"Terlalu mulia kalau dipanggil da'i, gus atau ulama manusia macam begini panggil si Miftah aja, heran ya ada aja yang mau datang dan dengerin ceramahnya," tulis salah satu warganet.
"Berdakwah sebaiknya profesional jangan campur aduk dengan melawak akhirnya jadi blunder karena tanpa disadari yang dikejar itu malah tawa umat yang hadir bukan agar umat lebih taqwa," tambah warganet.
"Tiada yg bisa ditiru dari gus ini, tapi model begini bisa jadi utusan khusus presiden hanya ada di Indonesia," warganet lain turut menyuarakan.