Suara.com - Imbas sikap yang tidak bijak terhadap seorang pedagang kecil, kritikan tak henti-hentinya diarahkan untuk Gus Miftah.
Seruan untk menghilangkan julukan Gus dari namanya pun bergema di media sosial. Banyak yang mulai membiasakan diri memanggil sang pendakwah dengan nama Miftah Maulana.
Bergeser dari persoalan julukan, Gus Miftah juga mendapatkan teguran tak lain dari sesama pendakwah tanah air, yaitu Ustaz Hilmi Firdausi atau dikenal dengan Gus Hilmi.
Melalui cuitan resminya yang tayang di X pada Rabu (4/12/2024) pagi, Gus Hilmi tidak dibuat senang dengan pembelaan yang diberikan untuk Gus Miftah. Apalagi pembelaan tersebut berkedok dengan persoalan candaan.
"Kata yang membela, konteksnya si bapak jualan es teh pdhal cuaca sedang hujan, lalu lalang dianggap mengganggu, maka dicandai," tulis Gus Hilmi, sebagaimana dilansir oleh Suara.com.
Gus Hilmi ikut menyertakan latar belakang profesi Miftah Maulana yang bisa disebut sebagai da'i. Sebagai sesama pemuka agama, Gus Hilmi menyayangkan keputusan Gus Miftah dalam merespons kesulitan seorang penjual es teh dalam menjajakan dagangannya.
Padahal kondisi tersebut bisa dijadikan sebagai bahan berdakwah dalam konotasi yang positif. Sebuah contoh juga disertakan oleh Gus Hilmi dalam tautan yang sama.
"Padahal kalau seorang da'i, justru moment ini bisa dijadikan bahan dakwah (apalagi katanya suka ceramah tasawuf)," kritik Gus Hilmi.
"Tuh lihat bapak itu, walau hari hujan dia tetap jualan es teh, karena dia yakin yg mengatur rezeki itu Allah...," tulis Gus Hilmi menyambung.
Baca Juga: Gestur Gus Miftah Rangkul Penjual Es saat Minta Maaf Jadi Gunjingan Netizen: Seperti Mengintimidasi
Pandangan dari Gus Hilmi yang juga seorang pendakwah ini turut dikomentari oleh para warganet. Persoalan profesi sebagai pendakwah hingga tata cara yang benar meramaikan kolom komentar.
"Terlalu mulia kalau dipanggil da'i, gus atau ulama manusia macam begini panggil si Miftah aja, heran ya ada aja yang mau datang dan dengerin ceramahnya," tulis salah satu warganet.
"Berdakwah sebaiknya profesional jangan campur aduk dengan melawak akhirnya jadi blunder karena tanpa disadari yang dikejar itu malah tawa umat yang hadir bukan agar umat lebih taqwa," tambah warganet.
"Tiada yg bisa ditiru dari gus ini, tapi model begini bisa jadi utusan khusus presiden hanya ada di Indonesia," warganet lain turut menyuarakan.