Suara.com - Hotman Paris menilai bahwa kisruh dana donasi Agus Salim merupakan perkara yang sangat receh namun menjadi besar karena campur tangan banyak pihak.
Adapun menurut sang pengacara, secara hukum Agus Salim merupakan pemilik donasi Rp1,5 miliar yang terkumpul. Namun lelaki itu tetap bersalah karena sempat menyelewengkan uang tersebut.
"Donasi kalau sudah diberikan kepada seseorang, ya itu haknya dia, itu haknya si Agus. Cuma Agus secara moral memang wajib melaksanakan itu (pengobatan), bertanggung jawab gitu lho," kata Hotman Paris dalam video yang diunggah kanal YouTube Intens Investigasi, Selasa (3/12/2024).
"Tapi secara hukum dia sudah pemiliknya," sambungnya lagi.
Baca Juga: Perban di Kaki Agus Bikin Salfok, Netizen: Perasaan yang Disiram Air Keras Itu Mukanya
Sebagai pihak netral, Hotman Paris menilai sikap Agus Salim yang berteriak dan menghina Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi jahat sudah keterlaluan.
Menurut Hotman, daripada histeris, Agus sebaiknya berterima kasih sekaligus meminta maaf kepada Teh Novi karena sempat menyalahgunakan uang donasinya.
"Secara moral, orang yang sudah diberikan bantuan harusnya mempergunakan uang tersebut sesuai tujuannya. Dan nggak pantas dia teriak-teriak. Harusnya kan berterima kasih kepada orang yang memberikan bantuan. Bila perlu mohon maaf," tutur Hotman Paris.
"(Seharusnya Agus) 'iya, benar, saya sudah terima bantuan ini. Saya sudah pakai karena ada kebutuhan lain. Mohon maaf, terima kasih', jangan malah nantangin," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Teh Novi merupakan YouTuber sosial yang bekerja membantu orang-orang yang terkena musibah. Salah satunya Agus Salim yang jadi korban penyiraman air keras oleh karyawannya.
Baca Juga: Warganet Curigai Farhat Abbas, Pernyataan Teh Novi soal Uang dari Kemensos Tuai Sorotan
Teh Novi berinisiatif membuka galang dana untuk pengobatan Agus. Teh Novi juga membuka peluang Agus tampil di podcast Denny Sumargo untuk mendapatkan lebih banyak donasi.
Sayangnya setelah uang donasi terkumpul, Agus malah menggunakannya untuk kebutuhan pribadi bukan pengobatan. Imbasnya banyak donatur meminta uang tersebut untuk dialihkan ke orang lain yang lebih membutuhkan.
Agus dan pihak pengacaranya tidak terima hingga berujung polemik sampai sekarang.