Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam. Sebagian netizen mengkritik etika Gus Miftah kepada sang penjual es teh.
Pasalnya, Gus Miftah dianggap kelewat batas bercanda kepada sang penjual es teh. Apalagi, Gus Miftah menggunakan kata-kata kasar dalam bahan guyonannya.

"Peristiwa ini membuktikan bahwa dia memang bukan ahli agama atau ilmunya sedangkal ucapannya. Secara tidak langsung, bapak penjual teh lebih terhormat dan terpuji dari dia," tulis seorang netizen.
"Orang kayak gini kok bisa jadi stafsus presiden? Sangat tidak mencerminkan seorang ulama, kasihan bapak tukang esnya," ucap netizen lain.
"Seorang yang dianggap tokoh gak merasa getir dengan adanya kemiskinan itu sebenar-benarnya tone deaf," ujar netizen yang lainnya.