Suara.com - Gelaran festival musik Everblast kembali digelar. Bertempat di JI-Expo Kemayoran, acara berlangsung sejak sore hingga Sabtu (30/11/2024) malam.
Killing Me Inside Re:Union menjadi salah satu line up yang hadir sore tadi. Panggung ini menjadi momen reuni para personel yang telah hengkang.
Tapi selain ajang reuni, ada yang menarik di panggung Killing Me Inside Re:Union. Tiga dari sekian banyak penonton, membawa bendera Palestina.
![Penampilan Killing Me Inside Re:Union di Everblast di ajang Festival Musik Everblast di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2024). [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/30/81036-killing-me-inside-reunion-di-everblast.jpg)
Bendera ini berkibar saat layar di panggung Killing Me Inside Re:Union menampilkan tulisan "Stop Genocide".
Sementara tulisan itu hadir, Sansan dan Onadio Leonardo, mantan personel Killing Me Inside, bernyanyi dengan semangat.
Di akhir penampilan, Sansan menyadari adanya bendera tersebut. Sebelum pamit, ia menyerukan slogan buat Palestina.
"From the river to the sea. Palestina Will be free," teriak penyanyi bernama lengkap Muhammad Fauzan Santoso ini.
Usai Killing Me Inside tampil, tim Suara.com pun menghampiri perempuan berjilbab yang mengibarkan bendera Palestina.
Bernama Sabila, ia bersama dua temannya jauh-jauh datang dari Bandung untuk menyaksikan festival musik Everblast.
Baca Juga: Konsisten Bantu Palestina, Dimas Seto Gelar Run for Humanity
"Kita penggiat festival, jadi setiap acara musik, bawa (bendera) Free Palestine. From river to the sea, Palestine Will be free," kata Sabila.