Anaknya Viral jadi Komisari Utama di Usia Muda, Kontroversi Proyek Haji Isam di Papua Disorot

Ferry Noviandi Suara.Com
Sabtu, 30 November 2024 | 19:40 WIB
Anaknya Viral jadi Komisari Utama di Usia Muda, Kontroversi Proyek Haji Isam di Papua Disorot
Haji Isam bersama istri dan dua anaknya. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Jhony Saputra mendadak viral di media sosial setelah diangkat menjadi Komisaris Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), perusahaan perkebunan kelapa sawit milik ayahnya, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam.

Informasi mengesankan ini kembali menyoroti gurita bisnis Haji Isam yang kerap menjadi perbincangan publik, terutama proyek ambisius cetak sawah di Papua.

Sebelumnya pada Juni 2024, Haji Isam menarik perhatian dengan memesan 2.000 ekskavator dari Tiongkok senilai Rp4 triliun.

Baca Juga: Profil Jhony Saputra, Anak Haji Isam jadi Komisaris Utama di Usia 23 Tahun

Pembelian fantastis ini disebut-sebut untuk mendukung proyek cetak sawah seluas satu juta hektar di Merauke, Papua, yang merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional Presiden Prabowo Subianto.

Menyusul viralnya jabatan menterengnya Jhony Saputra, seorang warganet di X atau Twitter menyuarakan kekhawatiran publik akan dampak lingkungan dari proyek tersebut.

"Untuk yang belum tahu, ayahnya membeli ribuan ekskavator secara tunai dari Tiongkok untuk membuka hutan seluas 2 juta hektar di Papua. Ya, dua juta hektar," tulis si warganet di X, Jumat (30/11/2024).

Proyek cetak sawah Haji Isam memang menuai pro dan kontra. Di satu sisi, pemerintah mengklaim proyek ini akan meningkatkan produksi pangan nasional dan menciptakan lapangan kerja.

"Haji Isam, penjahat lingkungan ini, sudah jadi bahan studi kasus murid SMP saya. Pemerintah asyik diam saja sih," tulis warganet lainnya, mengkritik minimnya pengawasan pemerintah terhadap proyek tersebut.

Baca Juga: Rela Jongkok Ngobrol dengan Anak Haji Isam, Adab Raffi Ahmad Jadi Omongan

Warganet lain menyoroti potensi kerusakan lingkungan yang masif, terutama deforestasi dan hilangnya habitat satwa liar. Luas lahan yang akan dibuka untuk sawah juga menjadi sorotan warganet.

Jhony Saputra anak Haji Isam dan Happy Asmara. (Instagram/aanstory)
Jhony Saputra anak Haji Isam dan Happy Asmara. (Instagram/aanstory)

"Luas Jawa Tengah itu 3,25 juta hektar. Dua juta hektar artinya 60 persen luas Jawa Tengah. My God," komentar warganet lain.

"Satwa-satwa dalam dua juta hektar itu pada ke mana? Enggak mungkin kalau diungsikan, dibunuh?" kata wargnaet lain mempertanyakan, menunjukkan kepedulian terhadap keberlangsungan ekosistem di Papua.

Haji Isam sendiri menyatakan bahwa keterlibatannya dalam proyek ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap negara. Dia optimistis proyek ini akan berhasil dan memberikan manfaat bagi masyarakat Papua.

"Dalam benak saya, bagaimana gagasan cetak sawah satu juta hektare ini bisa terealisasi dan berhasil," ujarnya.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI