Suara.com - Sineas Ernest Prakasa turut mengomentari pengurangan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru-baru ini ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo menetapkan anggaran MBG sebesar Rp10 ribu per anak per hari. Awalnya, pemerintah menaksir porsi per anak akan menghabiskan Rp15 ribu.
Melalui sebuah cuitan di akun X-nya, @ernestprakasa, pada Sabtu (30/11/2024), komika, aktor, produser, dan sutradara ini secara tidak langsung menyinggung besaran anggaran tersebut.
Menurutnya, anak-anak akan tetap bisa mendapatkan makan siang nasi, sayur dan satu lauk jika anggarannya tidak akan dikorupsi.
Baca Juga: Sama-Sama Sentil Bawaslu, Intip Sindiran Pandji Pragiwaksono dan Ernest Prakasa
"Andai enggak dikorup, ini kayanya masih bisa dapet nasi, sayur, telur, tahu/tempe. Keyword: andai," cuitnya singkat.
Ernest Prakasa juga menyisipkan berita dari salah satu media online berjudul "Prabowo Tetapkan Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu per Anak".
Cuitan bintang film Cek Toko Sebelah ini pun mengundang bermacam-macam reaksi dari warganet. Namun, sebagian besar menyayangkan besaran anggaran yang dinilai terlalu kecil itu.
"Masih ada potongan pajak. Saat ini standar snack box di kabupaten/kota itu Rp15 ribu, potong pajak 10 persen. Kalau anggaran makan siang Rp10 ribu dikurang pajak Rp1.000, nett Rp9 ribu dapat apa?" tanya seorang warganet.
"Goals-nya program ini itu gizi dan nutrisinya untuk mendongkrak perkembangan atau yang penting makan aja?" kata warganet yang lain mengkritik.
Baca Juga: Fedi Nuril Terlalu Sering Poligami, Ernest Prakasa Ingin Sang Aktor Perankan Tokoh Pastur
"Seharusnya memang bisa, tapi ya 'andai' enggak dikorup. Rp10 ribu masih bisa dapat nasi, telur, sambal, dan tumis tempe. Kalau enggak dipangkas lagi tapi," komentar warganet lainnya.
Diketahui, pemerintah akan memberi makan sekitar 82,9 juta anak setiap harinya dengan jatah sebulan Rp2,7 juta per anak. Program ini ditaksir akan memakan anggaran Rp400 triliun per tahun.
Program ini pun sudah mulai diuji coba di beberapa daerah, tetapi dengan anggaran Rp15 ribu per anak dalam sehari.